Jambi, AP — Untuk meningkatkan perekonomi masyarakat khusunya di daerah Provinsi Jambi, Usman Ermulan (UE) kembali mengeluarkan ide-ide cermerlangnya.
Diantaranya, mantan DPR RI masa Orde Baru ini menyarankan Pemerintah Provinsi Jambi untuk membangun perbaikan jalan penghubung antara Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan diperbatasan Kabupaten Muarojambi dan Bayung lincir sepanjang 4 Km.
Usman mengatakan, jika akses Infrastruktur transportasi tersebut dibangun maka akan ada perkembangan ekonomi baru dan serta menjadikan Kota Jambi sebagai Kota bisnis dan jasa.
“Hanya menunggu perbaikan jalan kurang lebih 4 km saja, maka akan terbuka peluang besar untuk Kota Jambi, sebagai kota bisnis dan Jasa, dengan demikian uang akan lebih banyak beredar di kota Jambi, tentu masyarakat Jambi akan merasakannya,” imbuhnya.
Selain itu jalan penghubung tersebut mampu memangkas jarak tempuh masyarakat bayung lincir dari dan menuju Kota Jambi. Dibandingkan, jika dari bayung lincir menuju pusat kota Sumsel harus ditempuh hingga lebih dari tujuh jam sedangkan dari Bayung Lincin menuju pusat Kota Provinsi Jambi bisa ditempuh sekitar dua hingga tiga jam perjalanan.
“Mau kerumah sakit dipalembang harus ditempuh tujuh jam. Jambi lebih dekat mungkin dua jam sampai mereka kejambi, mau kerumah sakit dan airport,” Ungkapnya, kepada Aksi Post, Minggu (31/3/2019).
Dengan demikian katanya, analisa ekonominya jika akses infrastruktur transportasi tersebut dibangun oleh pemerintah akan berdampak signifikan terhadap bisnis di Jambi, seperti layanan rumah sakit dan penerbangan.
“Secara tidak langsung perekonomian pun semakin menggeliat. Dengan semakin banyaknya masyarakat Sumsel ke Jambi, pasar semakin bergairah,” kata Mantan Bupati Kabupaten Tanjabbar dua priode ini.
Begitupun sebaliknya menurut dia, seperti di daerah Kabupaten Musi Banyu Asin, Sumsel saat ini sudah tersedia industri bio solar dari sawit, tentunya akan berdampak postif terhadap harga TBS para petani dikawasan perbatasan tersebut.
“Wajar kalau harga TBS lebih tinggi dari Jambi, situasi harga seperti demikian akan terjadi nantinya diperbatasan Sungai Gelam – Batas Bayung Luncir, jika pemerintah akan membangun infrastruktur jalan disana,” katanya.
Hal yang sama disebutkan Usman seperti, harga karet diperbatasan Jambi-Palembang, minsalnya di daerah Tempino harga karet para petani lebih tinggi dibandingkan di daerah Jambi
Memang katanya, permasalahan yang umum terjadi dalam sebuah pembangunan adalah seberapa cepat sebuah daerah mampu membangun infrastruktur transportasi, karena infrastruktur transportasi berbanding lurus dengan tingkat pertumbuhan ekonomi.
“Semakin baik infrastruktur transportasi, tingkat pertumbuhan ekonomi akan semakin baik begitu juga sebaliknya,” pungkasnya. (Bdh)