Muarasabak,AP – Kondisi bangunan SMPN 10 Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) sangat memprihatinkan, dari mulai dinding, lantai, jendela dan plafon sudah banyak yang rusak dan rapuh. Sedangkan jumlah murid didik sekolah tersebut sebanyak kurang lebih 80 siswa dan siswi.
Kafrawie, selaku Kepsek SMPN 10 Tanjabtim ketika dikonfirmasi awak media diruang kerjanya, Sabtu (4/5) siang tadi mengatakan, kalau kerusakan lima ruang kelas tersebut sudah terjadi sejak lima tahun silam dan kondisinya tidak bisa digunakan lagi. Sampai saat ini, belum ada perbaikan dan perhatian dari pemerintah.
Selain itu, pihaknya juga telah mengajukan perbaikan infastruktur bangunan sekolah dengan memasukan profosal ke dinas Pendidikan melalui Kabid SMP, tetapi belum jugan terealisasi.
“Bangunan yang tiga lokal itu dibangun pada tahun 1998 dan dua lokal lagi dibangun tahun 2005. Dari awal mula di bangun, sampai sekarang belum pernah ada perbaikan atau perehaban sama sekali dari Pemerintah, makanya kondisi bangunan sangat memprihatinkan sekali,” ujarnya
“Saya sangat berharap pengajuan bisa secepatnya direalisasikan, agar siswa yang mau belajar bisa tenang,” lanjutnya.
Kalau memang tidak bisa dibangun yang lima lokal itu, cetusnya, minimal bisa merenovasi empat ruang kelas yang masih digunakan sekarang ini. “Agar tidak membahayakan murid-murid. Dan jika tidak diperbaiki, dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan,” cetusnya.
Ia menceritakan, kalau Kadis dan Kabid di dinas Pendidikan sudah dua kali datang melihat keadaan bangunan tersebut. Menurut Kadis, bangunan tersebut bisa dibangun tapi harus dihapus dulu asetnya.
“Karena bangunan tersebut masih ada didalam dapodik. Dan dengan adanya hal seperti ini, otamatis murid baru enggan untuk mendaftar di sekolah ini. Padahal sebentar lagi tahun ajaran baru,” ceritanya.
Menanggapi hal ini, Kabid SMP Joko Purnomo melalui via Whatsapp mengatakan, kalau Operator dapodik SMPN 10 kurang aktif dan tidak pernah updete data Sarpras, sehingga proposal selalu ditolak.
“Hari kamis (25/4) kemarin kami kesana (SMPN 10) ninjau UN. Sudah kami usulkan untuk pekerjaan itu ditahun 2020,” jelas joko.
Reporter : Sugianto Nipah