Muaratebo, AP – Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) Tebo mengklaim pendapatan restribusi disektor pasar menunjukan angka peningkatan yang signifikan. Memasuki bulan Juni 2019 progres restribusi pasar di Kabupaten Tebo sudah mencapai 40 persen.
Plt.Kepala Dinas perindagnaker Tebo M.Soleh melalui Kabid Pasar Edi Sofyan menjelaskan bahwa upaya peningkatan pendapatan pasar tak lepas dari usaha dan kerja keras tim dalam menertibkan sejumlah pasar yang ada di Tebo.
Penertiban pasar dengan mendata kios, lapak dan ruko bertujuan untuk melihat seperti apa aset pasar milik Pemkab Tebo yang selama ini telah di kelola.
Sebelum lebaran kemarin, kata Edi Sopian, kita ke pasar Rimbo, mereka janji setelah lebaran bakal bergabung dengan kita (Pemkab, red).
Meski peningkatan pendapatan restribusi pasar di Tebo menunjukan trend positif, Kabid pasar Edi Sopian belum merasa puas. Pasalnya tahun ini, Pemkab akan membangun sarana dan prasarana penunjang di tiap pasar.
Tahun ini Pemkab Tebo dapat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat untuk membangun pasar di dua lokasi, diantaranya di desa Bangun Seranten kecamatan Muara Tabir dan pasar Rimbo Ilir, tutur Edi meyakini.
Dengan begitu Kabid Pasar berharap adanya penambahan sarana penunjang pasar, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan layanan yang maksimal. Pihaknya pun punya komitmen supaya terus meningkatkan layanan dan sarana pasar di Tebo.
“Harapannya pasar kita terus berbenah, agar pendapatan restribusi bisa terus meningkat, dengan begitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diterima daerah makin besar dan pasar semakin bagus,” pungkas Edi, Rabu (12/6) kemarin di kantornya. (ard)