Kualatungkal, AP—Potensi produk unggulan kawasan pedesaan (Purkades) seperti pupuk kompos dari limbah sawit, memenuhi kebutuhan kompos dari perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) sebesar 15.000 hingga 18.000 ton per bulan.
Lokasi yang menjadi Prukades dengan produk unggulan terdiri dari Kompos berada di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
“Dari sembilan desa yang berada di Tebing Tinggi yang ditetapkan tiga desa sebagai kawasan kompos, yaitu Desa Dataran Kempas, Desa Delima, dan Desa Purwodadi,” kata Bupati Tanjabbar, H Safrial, MS saat menjadi nara sumber di Focus Group Discussion Revitalisasi Kemitraan Program Prukades (Produk Unggulan Kawasan Pedesaan) di Aula Grand Sahid Jaya – Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Safrial mengatakan, kedepan produk kompos akan dibuat dalam bentuk granular lebih (butiran / biji) memudahkan pemasaran karena lebih diminati. Membuat kemasan standar untuk dijual di pasar umum atau pasar rakyat.
Katanya, produksi perbulan 3.200 ton dengan harga dasar Rp 1.135 per kilo gram maka omset perbulan dari Prukades kompos adalah Rp 3,6 Milyar per bulan atau Rp 43,2 Milyar pertahun. “Dengan program tersebut berdampak pada Pendapatan Asli Desa di APBDes tahun 2018, Desa Dataran Kempas sebesar Rp 73 Juta, sementara desa Delima sebesar Rp 135 Juta,” papar Safrial.
Dampak lainnya kata adalah peningkatan ekonomi masyarakat dengan menurunnya angka kemiskinan. “Sejak dimulainya usaha produksi kompos 6 oktober 2016 lalu memiliki dampak sosial terhadap angka kriminal pencurian tandan sawit di kawasan prukades menjadi berkurang bahkan tidak ada,” tukasnya.
Dalam forum itu, Safrial menyampaikan gambaran umum kabupaten Tanjung Jabung Barat yang terletak di pesisir pantai timur Provinsi Jambi. Potensi wilayah kabupaten Tanjab Barat merupakan kawasan strategis dari sudut ekonomi, kepentingan sosial dan budaya, serta lingkungan.
Potensi lain seperti perkebunan seperti kelapa dalam (54.737 ha), kelapa sawit (63.554 ha), kopi (2.873 ha) dan potensi alam berupa bakau dan gambut. (mg)