Kualatungkal, AP – Banyaknya pengrajin ikan asin di Kelurahan Kampung Nelayan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) beberapa pekan terakhir terpaksa mengurangi produksi. Pasalnya, kondisi cuaca tidak menentu berpengaruh dengan hasil tangkapan dan juga saat proses penjemuran ikan itu sendiri.
Misna salah seorang pengrajin ikan asin mengungkapkan, tidak menentunya cuaca yang terakdang mendung dan hujan, membuat proses penjemuran memakan wakti yang lama.
” Sementara ini kita kurangi dulu penjualan. Soalnya waktu jemur kurang maksimal. Sebab dari ikan asin yang dijemur seperti ikan bilis, gulame, tongkol dan ikan asin kepala batu membutuhkan waktu penjemuran berbeda. Kalau kondisi cuaca seperti sekarang ini, biasanya waktu penjemuran hanya dua hari bertambah menjadi empat hari ,” imbuh Misna.
Sementara itu Wati salah seorang pengrajin ikan asin lainnya juga mengungkapkan, dengan tidak menentunya cuaca justru membuat harga ikan asin mengalami kenaikan.
“Keniakan harganya mulai dari 3 hingga 5 ribu rupiah, ujarnya.
Selain itu cuaca seperti saat ini, juga berdampak enggannya nelayan melaut.” Jadi sekarang ini kita hanya bisa pasrahlah bang. Berharap cuaca bisa normal seperti biasanya. Kondisi panas jadi dak lama kalau jemur ikan,” tandas. (her)