Muarasabak, AP – Sebanyak 34 Desa dan Keluarahan yang ada di Tanjabtim belum ada jaringan telekomunikasi atau sinyal, bahkan, kelurahan yang tidak jauh dari Komplek perkantoran Bupati, Bukit Menderang sinyal tidak stabil, sehingga, masyarakat mengeluhkan sulitnya berkomunikasi.
Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi Tanjabtim, Hadi Firdaus mengatakan, berdasarkan pemetaan atau pendataan terakhir, memang masih ada 34 Desa yang Blank spot (red_tidak ada sinyal). Namun, jumlah itu fluktuatif karena dari jumlah itu ada Desa yang sinyal sudah ada tapi hanya masih lemah. Begitu juga sebaliknya, ada Desa atau keluarahan yang dinyatakan non Blank spot tapi kekuatan jaringannya belum stabil.
Hadi menjelaskan, pembangunan jaringan atau Base Transceiver Station (BTS), tergantung dari propeder yang ada. Namun, pemerintah daerah akan membuat perda pembangunan BTS diwilayah Tanjabtim. Sebab, berdasarkan analisa dilapangan, propeder lebih cendrung membangun BTS diwilayah ramai, meski diwilayah tersebut jaringannya sudah.”makanya melalui perda itu nanti kita akan dorong propeder agar membangun BTS diwilayah Blank spot,” ungkapnya kemarin (05/10).
Makanya, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali melakukan pendataan wilayah yang Blank spot di Tanjabtim. Tujuannya, jika ada propeder yang akan membangun BTS di Tanjabtim akan diarahkan kewilayah Blank spot tersebut.”nanti berapa jumlah kebutuhan BTS, dan akan kita atur di perda,”lanjutnya.
Dilain sisi tambahnya, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan telkom grup. Hasilnya, telkom grup juga berkomitmen untuk membantu melakukan pendataan wilayah Blank spot. Disamping itu, Telokm grup juga berkomitmen mengoptimalkan BTS yang ada dengan peralatan baru untuk mencapai daerah Blank spot.”langkah kedua mereka juga akan membangun BTS baru diwilayah yang memang dimampu dijangkau dengan BTS yang ada saat ini,” tambahnya.
Sementara itu M. Arsyad warga Desa Merbau Kecamatan Mendahara berharap agar ada pembangunan BTS di wilayahnya. Sebab, saat ini masyarakat disana masih menggunakan antena untuk mencari jaringan.”kalau pake antena kan payah, HP harus diterikat dengan antena, sementara kita beraktifitas tentu diluar rumah,”ungkapnya.
Tidak jauh berbeda apa yang dikatakan Hipni warga Talang Asai Kecematan Muarasabak barat. Dikatakan, diwilayahnya memang jaringan sudah ada. Tapi kondisinya tidak stabil. Kadang kala jaringan diwilayahnya menghilang.”sinyal masih payah, hilang timbul. Kalau nelpon sering putus-putus,” katanya. fni