Kualatungkal, AP – Nasib 367 tenaga guru honor di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) se Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), sepertinya diujung tanduk. Eksistensi para guru honor sebagai tenaga pendidik mulai terancam seiring defisit anggaran melanda Pemrov Jambi.
Padahal, keberadaan ratusan guru honor di beberapa sekolah negeri, terutama sekolah yang berada jauh dari perkotaan jelas sangat membantu. Terlebih, guru-guru honor yang sudah puluhan tahun mengabdi, yang memiliki peran penting dalam menututupi kekurangan guru di Tanjab Barat, terutama di pelosok-pelosok desa kini harus berharap cemas.
Dari informasi yang dihimpun, jumlah para guru honor di dalam satu sekolah SMA Negeri lebih banyak ketimbang guru yang berstatus PNS. Perbandingannya 4 guru PNS, sisanya 13 tenaga guru honor.
Salah satu guru honor yang tidak mau disebut namanya mengatakan, adanya isu dirumahkan tenaga guru honor membuat ia terpukul. Sebab kata dia, perannya sebagai guru honor selama ini, dan honor yang ia dapat selama mengajar menjadi penghasilan satu-satunya untuk menghidupi keluarga kecilnya.
“Kalau memang isu itu benar kami pasti nganggur. Kami harap, ada langkah kongkrit pemerintah menyikapi nasib guru honorer,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMA N 2 Sungai Rambai Kecamatan Senyerang, Tanjabbar, Supri Admaji, mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait rencana penghapusan guru honorer.
Ia mengaku sejauh ini belum ada laporan atau penyampaian resmi terkait isu yang timbul. Seandainya isu tersebut terjadi kemungkinan besar pihak sekolah akan menggelar rapat komite sekolah untuk mencari solusi.
“Kita tetap berkoordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten, untuk isu itu saya pribadi ikut prihatin dan mudah-mudahan itu tidak terjadi. Kalau kami berharap semua guru honor diangkat menjadi PNS jangan sampai dirumahkan,” tukasnya.
Kabid Dikmenjur Diknas Tanjabbar Amrial membantah adanya isu tersebut. Namun kata dia, dengan adanya perubahan wewenang ke propinsi pihaknya sudah menyampaikan laporan tertulis jumlah honor di Tanjab Barat. Saat ini Diknas masih fokus terhadap nasib para guru PNS.
“Kita masih menunggu keputusan provinsi. Sejauh ini data Sudah diserahkan ke propinsi, tinggal nunggu dulu untuk Mendata ulang,” tukasnya. (her)