Kerinci, AP – Musim kemarau tahun 2016 mulai berdampak kepada kesehatan, seperti meningkatnya jumlah pasien diare. Untuk itu, warga dihimbau agar menjaga kebersihan lingkungan dan memperhatikan kebersihan makanan.
Kepala Puskesmas Semerap, melalui penanggungjawab usaha kesehatan perorangan, Lidya, mengkonfirmasi adanya peningkatan jumlah penderita diare di Puskesmas Semerap.
Menurut dia, sedikitnya pada bulan Oktober ini (2016, red), pihaknya merujuk 9 orang penderita diare ke RSUD dan RS DKT Sungaipenuh, jumlah tersebut menurutnya belum termasuk pasien diare yang menjalani rawat jalan di puskesmas.
“Jika dibandingkan dengan bulan September, selama sebulan penuh hanya ada 4 pasien,” kata dia.
“Penderita diare yang masih bisa ditangani hanya diberi obat-obatan, namun pasien yang sudah masuk tahap dehidrasi harus dirujuk ke rumah sakit,” sambung dia.
Sementara itu, Kasi Pelayanan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Kerinci, Bismizon mengatakan, pada pekan ke 38 tahun 2016, terdapat 120 orang penderita diare.
“Angka tersebut belum menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Jumlah penderita diare tertinggi justru terjadi pasca lebaran Idul Fitri,” kata dia
Namun pihaknya menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada, karena musim kemarau ditambah polusi udara dan kabut asap bisa saja berdampak buruk bagi kesehatan seperti penyakit diare dan ispa.
Untuk mencegah peningkatan jumlah pasien diare, lanjut dia, pihaknya akan mendistribusikan logistik ke puskesmas-puskesmas seperti obat-obatan, zibc, oralite dan sebagainya.
Penyakit diare, menurut dia, sama seperti penyakit yang disebabkan faktor lingkungan lainnya, tidak bisa dimusnahkan, oleh karena itu akan tetap ada masyarakat yang terserang diare.
“Salah satu cara untuk mengatasinya dengan menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan makanan dan sebagainya,” tukasnya. hen