Muarasabak,AP – Selain kebarakan pemukiman, kebakaran lahan juga selalu menghantui Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Dimana saat ini, tengah terjadi kebakaran lahan di Desa Mencolok, Kecamatan Mendahara Ulu. Ada 200 henktar lahan telah habis terbakar. Sementara api belum dapat dipadamkan hingga Senin (29/7).
Tim pemadam masih berupaya memadamkan api yang semakin luas. Bukan hanya tim dari TNI, Polri, BPBD, tim dari PT. Wira Karya Sakti (WKS), serta manggala agni serta Masyarakat Peduli Api juga sudah berada dilokasi. Semuanya bahu memnahu medamkan api yang cepat melauas.
Kepada BPBD Tanjabtim Jakfar mengatakan, lahan yang terbakar adalah lahan pertanian. Namun, belum ada tanam tumbuh diatasnya. Karena areal yang terbakar merupakan lahan gambut maka api cukup cepat meluas. Hal ini diperparah karena rumput diareal ini juga kering.
“Apinya sejak Sabtu (27/7) kemarin. Saat ini belum padam. Luas yang terbakar kurang lebih ada 200 hektar. Kemarin (red_Minggu (28/7), yang cukup luas terbakar. Kita belum tahu hari ini berapa luasnya,” ungkapnya Senin (29/7).
Jakfar melanjutkan, anehnya api yang telah meluas ini tidak terpantau oleh Satelit Terra Aqua Suomi NPP. Makanya, dalam rilis BMKG, tidak ada khospot di lokasi. Namun, adanya api yang telah meluas ini telah dilaporkan.
Untuk bantuan, tambahnya, pihaknya belum meminta bantuan kepada pihak provinsi agar water bombing diturunkan. Sebab, pemadaman darat masih dapat dilakukan sampai saat ini. Hanya saja, titik api sangat minim dilokasi. Makanya, alat berat juga telah diturunkan ke lokasi untuk membuat jalur air. “Intinya tim kita masih bekerja. Mudah-mudahan api dapat dipadamkan, agar tidak bertambah luas,”tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Mendahara Ulu Iptu Abdul Jalil menjelaskan, pada dasarnya luasan yang terbakar tidak mencapai 200 hektar. Hanya 20,5 hektar. Memang jika dilihat dari luas hamparan ada 200 hektar, tapi api tidak semuanya terbakar. Hanya ada beberapa titik-titik tertentu yang terbakar.
“Apinya kan pindah-pindah, tidak semuanya terbakar. Inikan baru 1 hari 1 malam. Kalau 200 hektar itu, paling tidak kebakarannya sudah satu seminggu. Kita sudah petakan hanya 20,5 hektar,” jelasnya.
Lagi pula katanya, api telah padam sejak Senin (29/7) dinihari. Saat ini tim memang masih dilokasi melakukan pendinginan, bukan memadamkan api. ”Ini saya masih dilokasi tinggal proses pendinginan. Untuk penyebab kita masih melakukan penyelidikan. Begitu juga dengan pemilik kebun kita masih tunggu, karena ada kebun sawit milik masyarakat yang terbakar,”katanya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Senin (29/7) pagi di jalan lintas Jambi-Murasabak tepatnya Zone V, jalan sudah mulai berkabut. Tapi jarak pandang masih tergolong normal. (fni)