Jambi, AP – Penjualan hewan qurban di Provinsi Jambi meningkat sebesar empat persen, dari 12.576 ekor hewan qurban tahun 2018 meningkat menjadi 13.100 hewan qurban di tahun 2019 ini.
“Jumlah hewan qurban meningkat 4 persen dari tahun lalu, stok yang paling banyak tentu di Kota Jambi,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi, Akhmad Maushul di Jambi, Kamis, (08/08).
Dari 13.100 ekor hewan qurban yang akan di sembelih, terdiri dari 200 ekor sapi, 673 ekor kerbau dan 4.000 ekor lebih kambing. Hewan qurban tersebut tersebar di sebelas kabupaten dan kota di provinsi itu.
Sementara itu, stok hewan qurban di Kota Jambi untuk diqurbankan mencapai 1.900 ekor hewan ternak. Sementara kebutuhan hewan qurban diperkirakan hanya 1.800 ekor.
“Sejumlah 1.900 ekor hewan qurban tersebut tersebar di 80 pedagang hewan qurban yang ada di Jambi,” kata Kepala DKPP Kota Jambi Damiri, di Jambi.
Jika stok hewan qurban tersebut kurang, maka pemkot Jambi mengupayakan akan mendatangkan hewan qurban dari luar provinsi itu. Saat ini, 60 persen hewan qurban yang ada di provinsi berasal dari Provinsi Lampung.
Sebelum dilakukan penyembelihan, terlebih dahulu hewan qurban tersebut diperiksa kesehatannya agar daging hewan qurban yang nantinya diberikan kepada masyarakat benar-benar aman di konsumsi.
Pengecekan hewan qurban tersebut dilakukan secara gratis, sesuai dengan instruksi Walikota. Jika ada pedagang atau peternak yang ingin memastikan kesehatan hewannya dapat melaporkan ke dinas pertanian dan ketahanan pangan Kota Jambi.
Dokter Hewan (DRH) Aris mengatakan masyarakat perlu waspada terhadap penyakit zoonosis yang dapat menular ke manusia. Oleh karena itu jika nantinya ada ternak yang dinyatakan positif penyakit tersebut, maka tidak disarankan untuk dikonsumsi.
Selain itu sebelum membeli juga perlu dilakukan pengamatan ciri-ciri fisik hewan tersebut. Misalnya tidak cacat, tidak pincang, lalu pada mulut, hidung dan anusnya tidak mengeluarkan leleran atau cairan yang berlebihan. ant