Jambi, AP – Sebagian wilayah di Provinsi Jambi mulai terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang intens terjadi di daerah itu dalam sepekan terakhir.
“Iya, anak saya sudah beberapa hari alami radang tenggorokan dan sudah di cek kesehatan. Kata dokter salah satu penyebabnya cuaca yang saat ini kurang baik,” kata Dewi, warga Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi, Kamis (8/8).
Ia menjelaskan, anaknya dalam sepekan terakhir mulai alami radang tenggorokan dan batuk-batuk. Saat dilakukan pengecekan kesehatan, dijelaskan dokter bahwa radang tenggorokan tersebut tidak murni disebabkan oleh makanan, melainkan akibat kualitas cuaca yang saat ini tidak bagus karena dampak dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah.
Sementara itu, dokter menyarankan agar anak-anak mengonsumsi obat yang mengandung antibiotik, serta mengawasi anak-anak untuk mengurangi aktifitas di luar rumah karena cuaca yang buruk.
“Selain itu, saat keluar rumah anak-anak sekarang saya suruh pakai masker, karena dapat dikatakan anak-anak menghabiskan harinya di luar rumah, apalagi saat sekolah,” kata Dewi.
Sementara itu, dalam satu pekan terakhir kebakaran hutan dan lahan hampir terjadi dalam setiap harinya di daerah. Seperti di Kabupaten Batanghari, Jambi dalam satu hari terjadi empat sampai lima titik api kebakaran hutan dan lahan di daerah itu.
Dan sebaian besar kebakaran hutan dan lahan terjadi di lahan milik masyarakat. Upaya pemadam terus diupayakan oleh tim gabungan penanganan kebakaran hutan dan lahan daerah itu yang terdiri dari lintas sektor, seperi BPBD, DAMKAR, Manggala agni, TNI-Polri dan masyarakat.
Namun, saat melakukan pemadaman petugas di lapangan terkendala sumber air. Karena saat musim kemarau sumber-sumber air mulai mengering, dan sungai letaknya cukup jauh. Sementara itu, selang air yang dimiliki tidak cukup panjang. ant