Kualatungkal, AP – Kondisi jalan poros banyak dipenuhi lubang besar yang menyebabkan jalanan pasar tergenang. Kondisi ini jelas membuat pasar tumpah di lokasi Parit 1 terlihat memprihatinkan.
Walaupun status pasar tersebut tidak diakui oleh pemerintah daerah, namun pasar tersebut menjadi tempat favorit masyarakat sekitar, pasar tumpah parit satu menjadi salah satu pasar tradisional yang menopang kehidupan masyarakat khususnya para pedagang.
Walaupun masyarakat tidak menginginkan status pasar namun warga berharap, pemerintah dapat melakukan perbaikan di sektor jalan yang selama ini menjadi keluhan para pedagang hingga masyarakat (konsumen).
Sayangnya, hingga kini, Pemerintah belum merealisasikan perbaikan jalan utama. Akibatnya, hampir setiap musim penghujan, kondisi pasar terlihat jorok.
Genangan air hujan di lubang jalan yang menganga bertambah parah lantaran lokasi pasar yang berada disepanjang jalan pahlawan tidak mempunyai saluran pembuangan air (drainase).
“Kalau baru hujan, memang banyak air yang tergenang. Baunya juga amis karena memang tidak ada saluran air,” tutur Ida, salah satu pengunjung pasar.
Meski kondisinya memprihatinkan, namun keberadaan pasar tumpah parit 1 sangat diminati warga. Selain harga jual yang cukup murah, para pengunjung menyukai pasar Parit 1 lantaran praktis bisa belanja langsung diatas kendaraan roda dua.
“Memang disini pembelinya lebih banyak. Soalnya bisa langsung pake motor tanpa harus parkir. Makanya kami lebih senang berjualan disini,” ujar Andi, salah satu pedagang sayur.
Pihaknya berharap, pemerintah bisa menyalurkan bantuan terutama pembuatan drainase dan perbaikan jalan. “Harapanya ya dibagusi jalan dan saluran airnya. Tetapi sampai sekarang memang belum,” timpal Andi.
Sementara Asisten II setda Tanjab barat Syafriwan beberapa waktu lalu membenarkan jika pasar parit satu tidak memiliki status. Keberadaanya hingga kini belum mendapat ijin dari pemerintah daerah. “Status pasar memang belum ditetapkan pemerintah,” tegasnya singkat beberapa waktu lalu.
Pantauan Aksi post, setiap pagi dan sore hari, pengunjung pasar parit 1 terbilang cukup tinggi. Bahkan, antusiasme warga berbelanja di lokasi pasar tumpah ini jauh lebih besar jika dibanding antusiasme warga mengunjungi pasar Tradisional Tangga Raja Ulu yang sudah dibangun pemerintah dengan fasilitas gedung permanen.
Bahkan, harga jual eceran pedagang parit 1 juga terbilang relatif murah dan tidak jauh perbandinganya dengan harga jual tolak dari pedagang yang berjualan di pasar tradisional. Komoditi yang dijual para pedagang juga bervariatif dan terbilang cukup lengkap mulai dari kebutuhan sayuran hingga lauk pauk ikan berbagai jenis.
Pasar Sayur Parit 1 juga kerap dikunjungi pembeli dari luar daerah yang mencari komoditi laut bermutu tinggi seperti Kerang, Kepiting dan Udang. her