Jambi, AP – Kabut asap yang terjadi di Kota Jambi dalam satu bulan terakhir berdampak terhadap meningkatnya penderita Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
“Kabut asap di Kota Jambi mulai terjadi pada minggu pertama bulan agustus, dan pada minggu kedua bulan agustus penderita ISPA mulai alami peningkatan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Jambi Nur Indrayeti, Rabu (04/09).
Pada minggu pertama bulan Agustus, belum terjadi peningkatan terhadap penderita ISPA, karena masyarakat di kota tidak langsung terdampak kabut asap, kecuali bagi penderita penyakit jantung dan warga yang alami alergi. Pada minggu pertama bulan Agustus, terdapat 1.707 penderita ISPA di kota itu. Memasuki minggu ke dua, terjadi peningkatan yang cukup signifikan, dimana pada minggu ke dua terdapat 2.189 penderita ISPA akibat dampak dari kabut asap tersebut.
Puncak penderita ISPA di kota itu terjadi pada minggu ke 3, dimana pada minggu ke 3 terdapat 2.577 penderita ISPA. dan pada minggu ke 4 bulan Agustus terjadi penurunan terhadap pendeirta ISPA tersebut, karena kabut asap yang terjadi di kota itu juga berangsur menghilang. Dimana pada minggu ke 4 tersebut terdapat 2.224 penderita ISPA.
Akan tetapi, saat ini kabut asap kembali menebal di Kota itu, terutama pada malam hari. Kualitas udara di kota itu pada malam hari alami perubahan yang sangat signifikan. Berdasarkan data dari Air Quality Monitoring System (AQMS) kualitas udara kota itu masuk dalam kategori tidak sehat. Karena AQMS pada parameter partikulat berada diatas ambang mutu.
Dijelaskan Nur Indrayeti, kabu asap yang terjadi di kota itu merupakan dampak terhadap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi diwilayah sekitar Kota Jambi. Seperti karhutla yang terjadi di Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari dan perbatasan Provinsi Jambi dengan Provinsi Suamatra Selatan. Pada malam hari tekanan udara menurun, sehingga tekanan partikel debu berterbangan di wilayah kota itu.
“Untuk mencegah masyarakat terserang ISPA kita telah memberikan himbauan kepada masyarakat, melalui pemerintah kota, dinas kesehatan dan seluruh puskesmas yang tersebar di sebelas kecamatan,” kata Nur Indrayeti.
Pemerintah kota itu memberikan himbauan kepada masyarakat untuk mmengurangi aktifitas di luar ruangan, baik disiang hari maupun dimalam hari. Dan jika harus melakukan aktifitas diluar ruangan sebaiknya dapat menggunakan masker, terutama bagi anak-anak. Selain itu, pemerintah kota itu turut menghimbau masyarakat untuk dapat menerpakan prilaku hidup sehat. Seperti mencuci bahan makanan sebelum di gunakan dan perbanyak minum air putih. (ant)