Sungaipenuh, AP – Pasca kebakaran, Rabu malam (04/09) sekitar pukul 19.30 wib, di Sentral Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.371.46 di Jalan Depati Parbo, Desa Koto Lebu, kecamatan Pondok Tinggi, kota Sungaipenuh, di Police Line.
Pantauan media ini, pasca kejadian kebakaran, paginya terlihat beberapa orang petuga pemadam dan SPBU membersihkan busa, karena saat kejadian petugas Damkar memadamkan api mengunakan air busa. Selain dipasang Police Line, aktivitas di SPBU kamis (5/9) juga tidak beroperasi.
Akibat kebakaran yang terjadi didepan SPBU ini, 2 orang petugas pemadam kebakaran (Damkar) terluka. Sementara itu, 4 orang warga yakni Syafrizal (43), Hasnawati (39), Suci Puspita R (12) yang merupakan ayah, ibu dan anak mengalami luka bakar ringan, dan Farianto (40) mengalami luka bakar berat.
“Kabarnya ada 6 orang korban kebakaran di SPBU Muradi Kota Sungai Penuh. Diantaranya 4 orang di rawat RSU MH Thalib Kerinci, 1 di DKT, dan 1 petugas Damkar,” ungkap warga.
Kapolres Kerinci, melalui Kasat Reskrim Polres Kerinci, Iptu Toni Hidayat, kepada awak media, membenarkan adanya korban dalam kebakaran di SPBU Koto Lebu. Dia mengatakan Kamis pagi pihaknya telah memasang garis polisi di TKP.
“Untuk korban yang mengalami luka bakar dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MHA Thalib Kerinci. Dalam peristiwa itu satu unit sepeda motor juga ikut terbakar,” sebutnya.
Selain memasang police line, pihaknya juga telah mengamankan barang bukti berupa kran tangki/bottom loader, mobil tangki Nopol BA 8228 AU dan SPM yang terbakar. “Kita juga mengamankan serta meminta keterangan sopir dan kenek mobil tangki tersebut,” jelasnya.
Iptu Toni Hidayat juga menjelaskan kronologis kejadian, dimana pada hari Rabu tanggal 04 September 2019, sekitar jam 19.00 Wib mobil yang mengangkut BBM jenis pertalite dengan sopir bernama AFRIZAL Alias DATUK dan kenek bernama SAIFUL ANDRI membongkar BBM di SPBU Koto Lebu.
Setelah mobil tangki diparkir di dekat tangki pendam SPBU, kemudian sopir mobil mematikan mesin mobil dan turun, kemudian mandi di kamar mandi SPBU. Sedangkan kenek dan satpam SPBU mengambil sampel BBM dari tangki mobil dengan menggunakan ember untuk dilakukan pemeriksaan suhu. Setelah itu kenek memasang selang pada kran tangki/bottom loader untuk mengalirkan BBM dari mobil tangki ke tangki pendam SPBU.
Sekitar setengah jam selesai mandi, sopir langsung menuju ke mobil tangki kemudian menghidupkan mesin mobil dan memajukan mobil tangki untuk digeser ke depan karena mengira pemindahan BBM dari mobil tangki ke tangki pendam SPBU sudah selesai. Karena mobil dimajukan, kran tangki/bottom loader lepas dari mobil tangki sehingga BBM tumpah ke lantai atau halaman SPBU dan mengalir sampai ke depan/luar SPBU. Saat itu sopir dan satpam SPBU berusaha menampung dan mengalirkan BBM dari lubang kran tangki dengan seng ke dalam tangkin pendam SPBU sampai BBM di tangki belakang mobil habis.
“Saat itu api telah besar membakar tumpahan BBM yang sampai di depan SPBU, yang kemudian menjalar masuk ke dalam SPBU mengikuti asal aliran tumpahan BBM,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Kumun Debai, Bovi Haryanto yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian ini. Hanya saja, Bovi belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran ini.
‘’Belum sempat membakar areal SPBU. Tempat pengisian BBM dan juga bangunan SPBU belum ada yang terbakar, hanya BBM yang berceceran dari tenki pengisian itu saja yang terbakar,’’ katanya.
Dari informasi yang diperolehnya, diduga ada pipa tanki pengisian minyak ke tempat penampungan yang bocor sehingga berceceran di jalan dan di got di depan SPBU.
‘’Untuk pastinya tentu harus menunggu pemeriksaan pihak berwajib,’’ tandasnya. (hen)