Jambi, AP – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Jambi menargetkan bisa meraih sebanyak 90 ribu lebih Pasangan Usia Subur (PUS) untuk mengikuti program keluarga berencana (KB).
“Target tersebut dari 130 ribu lebih jumlah Kepala Keluarga di Kota Jambi,” kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Jambi, Rasyid Ridho di Jambi, Kamis, (05/09).
Dari total 90 ribu PUS tersebut, sekitar 75 persen PUS di kota itu telah mengikuti program KB. Adapun alat kontrasepsi yang biasa digunakan dalam program KB oleh PUS itu di antaranya seperti implan, pil, kondom, dan KB suntik.
Dijelaskan Rasyid, alat kontrasepsi untuk memenuhi kebutuhan program KB tersebut di adakan oleh Pemerintah Provinsi. Sehingga DPPKB Kabupaten/kota tidak boleh melakukan pengadaan alat kontrasepsi tersebut. “Kami sudah menerapkan pelayanan gratis, sehingga target di Kota Jambi selalu dicapai.”
Selain menggunakan alat kontrasepsi seperti pil KB, kondom dan suntik, pengendalian penduduk melalui program KB salah satunya dapat menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang merupakan alat kontrasepsi yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan yang digunakan dengan jangka panjang. Alat MKJP tersebut meliputi Intra Uterine Device (IUD),Implant (susuk KB), kontap (Kontrasepsi mantap) dan MOP (Metode Operasi Pria).
Untuk MKJP melalui MOP, DPPKB pada tahun ini menargetkan sebanyak tujuh orang dapat menggunakan metode itu. Namun target MOP tersebut belum terealisasi secara maksimal. Menurut Rasyid, saat ini kaum pria masih tabu untuk menjadi peserta program KB. Sementara saat ini pihak MUI telah mengeluarkan fatwa berkenaan dengan hal tersebut.
“Dari tujuh orang yang menjadi target, saat ini baru terdapat empat orang yang mengikuti program KB melalui metode MOP,” kata Rasyid.
Untuk dapat mengikuti program KB metode MOP tersebut terdapat syarat dan ketentuan yang berlaku yang harus di penuhi. Diantaranya ada persetujuan istri dan memiliki anak minimal dua orang, tambahnya.
Rasyid meminta kepada masyarakat agar agar ikut mensukseskan program KB tersebut, terlebih terhadap kaum pria. Bukan tanpa sebab, program KB tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. rul