Aksi Post.com- Kabut asap yang mulai menyelimuti Kabupaten Batanghari menjadi ancaman bagi kesehatan anak.Akan tetapi hingga saat ini aktifitas sekolah di Kabupaten Batanghari belum diliburkan.Laporan yang diterima oleh Dinas Pendidikan Batanghari dari pihak BLHD,indeks standar pencemaran udara(ISPU) masih dalam kondisi belum berbahaya(baik).
“Kondisi udara belum termasuk kategori berbahaya.Itu laporan yang kami terima dari BLHD kemarin.”Ujar Kabid Dikdas Batanghari Zul Fadli saat dikonfirmasi diruang kerjanya Rabu (11/9).
Dikatakan Zulfadli,pihaknya terus meminta laporan kondisi udara saat ini dari BLHD. Sepanjang kondisi udara belum masuk kategori tidak sehat aktifitas sekolah belum diliburkan.
“Kita hanya menghimbau kepada seluruh kepala sekolah agar mengurangi kegiatan aktifitas anak diluar sekolah.Untuk dasar libur sekolah itu melihat hasil indeks standar pencemaran udaranya.Jika kondisi udara berbahaya kita laporkan dan baru kita menunggu keputusan pimpinan.”Ungkapnya
Saat ditanya apakah ada pengurangan jam belajar saat kondisi saat ini,Zul Fadli menjelaskan jam kegiatan belajar mengajar masih seperti biasa,tidak ada pengurangan jam belajar.
“Belum ada pengurangan jam belajar,masih seperti biasa.”Sebutnya.
Sementara itu data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batanghari mencatat 14 ribuan warga Kabupaten batanghari terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sepanjang Agustus 2019 ini.
Dari data yang diterima selama delapan bulan terakhir jumlah warga Kabupaten Batanghari yang sudah terserang ISPA sebanyak 14.433 kasus dengan rincian,Januari 1.696 kasus, Februari 1.933 kasus, Maret 1.999 kasus, April 1.908 kasus, Mei 1.740 kasus, Juni 1.149 kasus, Juli 1.739 kasus dan Agustus 2.269 kasus.
“Penyebab meningkatnya kasus Ispa ini tidak terlepas dari terjadinya kabut asap akibat kasus Karhutla, yang mana dampaknya sudah terjadi disemua wilayah Kabupaten Batanghari,” kata Kadinkes Kabupaten Batanghari, dr Elfie Yennie MARS, saat dikonfirmasi awak media belum lama ini.Sup