Bangko, AP – Petani di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin resah. Pasalnya, lahan pertanian mereka dirusak oleh hama babi hutan. Akibatnya, petani terancam gagal panen.
Suratman, petani di Desa Renah Alai mengatakan, kebun ubi seluas dua hektar miliknya kini kondisinya porak poranda karena dirusak babi hutan. Tidak hanya dirinya, Suratman mengatakan kejadian serupa juga dialami petani lainnya.
“Sangat parah babinya. Setiap malam menggali ubi di kebun. Semuanya, semua petani mengalami kondisi yang sama. Kalau seperti ini bisa habis semua,” ujar Suratman, Minggu (09/10) lalu.
“Tidak tahu mau gimana lagi. Hampir setiap hari warga berburu, tapi tetap saja masih banyak (babi, red). Kalau seperti ini nanti petani bisa rugi,” lanjut Suratman.
Tidak hanya di Desa Renah Alai, ternyata hama babi juga sudah meresahkan petani di hampir seluruh Kecamatan Jangkat. Seperti di Desa Madras, Lubuk Pungguk, Koto Renah dan kawasan Renah Pelaan.
Mursalin (43), warga Lubuk Pungguk mengatakan, jika hama babi tersebut tidak kunjung berhenti merusak berbagai tanaman pertanian warga. Kondisi ini membuat para petani sulit untuk meninggalkan ladang pertanianya.
“Kalau ditinggal semalam saja, apapun tanaman yang ada, entah itu ubi, pisang, jagung, dan lain sebagainya menjadi santapan hama babi tersebut,” ungkap Mursalin.
Camat Jangkat, Sodri, juga membenarkan jika petani di wilayah Jangkat tengah diresahkan dengan hama babi yang tidak kunjung berhenti merusak kebun warga.
“Selama ini warga hanya bisa melakukan pengusiran dengan cara tradisional. Atau paling dengan cara menembak menggunakan senapan angin,” ujarnya. met