Jambi, AP — Keseriusan mantan Bupati Tanjung Jabung Barat, Usman Ermulan pada Pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Jambi sebagai kandidat Gubernur sepertinya tak sebatas isapan jempol belaka.
Buktinya, mantan DPR RI tiga priode ini terus bergerilya mencari dukungan kebeberapa partai politik, terakhir Usman Ermulan menyambangi Partai Berkarya yang berada dikawasan Telanai Pura, Jambi yang didampingi timnya untuk mengembalikan formulir penjaringan calon gubernur, Kamis (31/10/2019) malam.
Kedatangan mantan Staff Bappenas RI ini disambut hangat oleh Ketua DPW Berkarya Provinsi Jambi bersama pengurus lainnya. Amyar Usman Ketua DPW Berkarya Jambi mengaku mengenal sosok Usman Ermulan sebagai pejuang dan memiliki kepiawaan dalam memimpin.
Amyar yakin, Provinsi Jambi ditangan Usman Ermulan mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik, hal itu diyakininya berkat kepiawan dan pengalaman Usman Ermulan menjadi anggota DPR RI tiga priode dan Bupati Tanjabbar dua priode.
“Saya doakan beliau sukses memimpin Jambi satu kedepan. Saya yakin beliau mampu memimpin Jambi, beliau piawai dalam memimpin, dia juga merupakan sosok pejuang,” kata Ambiar.
Ambiar mengaku mengenal Usman Ermulan cukup lama, pernah sama-sama di organisasi KNPI, AMPI, dan Partai Golkar.
“Syukur alhamdulillah Bang Usman melirik kami menunjukan keseriusannya untuk maju, meski kami hanya ada satu kursi. Beliau adalah seorang tokoh yang tidak asing lagi, sebagai politikus dan maupun sebagai pemimpin kepala daerah,” lanjut Ambiar Usman.
Dukungan Terus Mengalir
Usman Ermulan dianggap punya kans yang pantas untuk melenggang menjadi gubernur. Bahkan masyarakat telah merasakan hidup sejahtera ketika dipimpin putra kelahiran Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat itu.
Dukungan maju untuk Pilgub mendatang pada sosok yang paham ilmu ekonomi ini, semakin hari semakin mengalir. Sebelumnya dukungan tidak hanya datang dari warga pribumi saja, namun dukungan itu juga mengalir dari warga Jambi keturunan tionghoa.
Perkumpulan Umat Bihara Avolokitesvara Jambi mengaku siap memperjuangkan Usman Ermulan di Pilgub 2020 mendatang, mereka menilai sosok Usman Ermulan merupakan sosok yang mengayomi semua ummat.
“Saya mengenal pak Usman sejak lama, dia pantas memimpin Jambi kedepan, selain beliau piawan beliau merupakan pemimpin yang tidak angkuh dan sombong kepada setiap umat,” Ujar Aon, Pengurus umat bihara Avollokitesvara, beberapa waktu lalu.
Begitupun dukungan juga disampaikan oleh tokoh kerinci, Nasrul Kadir. Dukungan itu katanya bukan tanpa alasan, dia melihat Usman Ermulan merupakan tokoh yang berpengalaman dan punya konsep untuk mensejahterakan rakyat Jambi.
“Dia punya konsep dan gagasan dalam mensejahterakan rakyat, terutama petani di Jambi, setiap kali ada pertemuan beliau selalu berbicara bagaimana meningkatkan tarap petani di Jambi. Nah, beliau punya cara yang kongkrit untuk meningkatkan hasil petani,” ujarnya kepada media ini.
Konsep Meningkatkan Kesejahteraan Petani
Majunya Mantan anggota DPR RI dari Jambi itu menjadi bakal calon gubernur pada 2020 mendatang, tak lain adalah karena panggilan jiwa, hal itu berangkat dari kepeduliannya terhadap kesejahteraan taraf hidup masyarakat Jambi.
Di Provinsi Jambi diantara penduduknya ada sekitar 80 persen berprofesi sebagai petani dan mayoritas sebagai tani karet dan sawit. Namun, sejak beberapa tahun terakhir harga karet dan sawit sebagai komoditi unggulan di Jambi itu terus merosot.
Silih berganti puncak kepemimpinan Provinsi Jambi. Namun hingga saat ini belum ada upaya dan solusi kongkrit yang ditawarkan oleh pemerintah daerah tersebut dalam meingkatkan hasil petani.
Meski harga komodit karet dan sawit ditentukan oleh pasar global. Pria yang akrab di sapa UE ini memaparkan beberapa solusi kongkrit, yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi serta meningkatkan tingkat tarap hidup para petani tanpa harus mengubah lahan karet dan sawit kelahan komoditi lainnya. Diantaranya bisa dengan cara memperbaiki sistem tataniaganya, Hilirisasi karet, Hingga program replanting dengan pemilihan bibit-bibit terbaik .
Pertama hadir dengan mendepankan Perbaikan Sistem Tata Niaga
Jika dipantau dari proses tataniaga karet dan sawit saat ini, UE menilai proses tersebut terlalu panjang, seperti harga komoditi karet yang memiliki selisih harga yang sangat signifikan saat diterima oleh petani langsung dibandingkan harga yang ditetapkan pemerintah. Selisi tersebut mencapai 160 persen dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan KK 100
Setidaknya harga bokar yang diterima petani saat ini tidak lebih dari Rp. 6.500 /Kg. Meskipun dengan KK tidak sampai 100 persen (ketetapkan pemerintah). minimal bisa mengatasi harga hingga 80 persen atau setara di atas harga Rp.10.000 /Kg dikalangan petani.
Untuk permasalahan ini, banyaknya mata rantai yang bermain, rendahnya kualitas karet petani, kurangnya sosialisasi dan pengawasan dari pemerintah terhadap kualitas karet, serta minimnya unit pengelolaan dan pemasaran karet yang disupport oleh pemerintah.
“Bila kualitasnya kurang baik tentu itu akan menjadi alasan pedagang untuk membeli dengan harga rendah, ini dapat dilakukan oleh pemda melalui dinas terkait,” ujarnya saat dibincangi.
Kedua Peningkatan Pemanfaatan karet, Serta Hilirisasi
Tak hanya sebatas itu, dengan komitmen dan ketegasan pemerintah meningkatkan pemanfaatan karet pada komponen insfartruktur, seperti aspal yang berbahan campuran dari karet, mendirikan hilirisasi karet sebagai langkah strategis, menbangun pabrik vulkanisi, perlu dikedepankan untuk memecahkan permasalahan kemerosotan harga karet di petani.
“Kita jangan hanya ketergantungan pada pabrik crumb rubber saja, bagaimana kita membangun hilirisasi karet,” tukasnya.
Karena dia tidak ingin ke depannya transaksi ekonomi di Jambi menjadi lesu dengan anjloknya harga karet, menurut mantan anggota DPR RI ini, anjlok harga komoditi tersebut akan berimbas panjang dimulai dari bisnis, ekonomi, serta pendidikan. (Roni)