Jambi, AP – Komunitas seni DianArza Dance Company (DADC) akan tampilkan reportoar berjudul Langir dalam perhelatan Srawung Seni Sawah 2020.
Putra Agung, Art Creative DADC, menjelaskan, secara epistemologi, “langir” merujuk pada zat untuk membersihkan/mencuci rambut. Hal ini memiliki kesamaan persepsi secara histografi, dengan “langir atau langer” dalam Bahasa Lampung yang berarti, menyucikan diri.
Penyucian ini tidak merujuk pada sebatas aktifitas fisik seperti mandi, lebih dari itu “langir” merupakan proses kontemplasi dan kesadaran atas kesalahan yang kita perbuat terhadap sesuatu hal, termasuk kepada alam.
“Dalam pertunjukan, empat performer DADC akan mereflesikan semangat kesadaran akan pentingnya menjaga alam dalam bentuk gerak dramatik,” ujarnya.
Secara terpisah, Dian Anggraini, koreografer DADC, menuturkan, Srawung Seni Sawah akan digelar pada 9 Januari 2020 di Merbau Mataram, Lampung Selatan.
Dalam event ini, DADC akan menjadi salah satu pengisi acara bersama belasan seniman lainnya yang berasal dari negara Amerika Serikat, Solo, Jakarta serta para pegiat tari dari prodi tari Universitas Lampung.
“Pertunjukan Langir ini sebelumnya sudah pernah dipentaskan di Kota Solo beberapa bulan yang lalu. Kini, ditampilkan lagi dengan melakukan pengembangan tematik dan dekonstruksi gerak tari serta mengedepankan tubuh emosional melalui gerak para performer DADC,” kata perempuan yang juga dosen UIN Raden Inten ini. (Ag)