Sarolangun, AP – Pemkab Sarolangun menggelar operasi pasar murah, Selasa (12/5) kemarin. Operasi ini dilakukan guna menekan inflasi, juga menjawab kebutuhan masyarakat akibat dampak covid-19 di daerah tersebut.
Wakil Bupati setempat, Hillatil Badri menyebutkan, operasi pasar ini dilakukan dengan menjual satu komoditi bahan pokok yaitu beras yang diperoleh langsung dari petaninya.
“Kita tahu kalau mau lebaran bahan pokok selalu naik, kalau dipasar beras Rp12 ribu per kilo, ini Rp9 ribu per kilo. Tujuannya bagaiama petani bisa berkembang dan masayarakat juga terbantu dengan harga yang murah,” kata dia, Rabu (13/5).
Stok sebanyak dua ton beras operasi tahap awal ini, diyakininya akan bertambah seiring dengan antusias warga membeli beras tersebut.
“Antusias warga dengan adanya pasar murah ini memang sangat direspon masyarakat terutama warga berpenghasilan rendah,” kata dia.
Sementara itu, dalam meningkatkan sektor pertanian, ja juga mengakui jika pada program padat karya tunai dari pusat nantinya akan fokus pada pengelolaan pangan.
“Sektor pertanian akan kita upayakan dan sistem pengelolaan supaya beras kita bisa berdaya saing,” ujarnya.
Karena banyak sekali peminatnya masyarakat dalam operasi pasar itu juga. Pihaknya memastikan akan melakukan kembali operasi pasar dibeberapa titik seluruh Kabupaten Sarolangun.
“Kalau target harus menjual 50 ton seluruh kabupaten,” katanya.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian beras agar bisa berdaya saing dengan produk luar tanpa menggunakan bahan pengawet.
Penulis: Hamzah
Editor: Deni