Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi menyatakan, Kota Jambi dan Kota Muara Bungo mengalami inflasi, masing-masing sebesar 0,29 persen dan 0,49 persen pada Mei 2020. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi sebesar 103,60 dan Kota Muara Bungo sebesar 104,30. Inflasi di Kota Jambi terjadi pada empat kelompok pengeluaran.
Sedangkan di Kota Muara Bungo, inflasi terjadi enam kelompok pengeluaran barang dan jasa karena adanya kenaikan indeks.Laju inflasi tahun kalender dan year on year Kota Jambi pada bulan ini masing-masing sebesar 0,53 persen dan 1,15 persen. Sedangkan laju inflasi tahun kalender dan year on year Kota Muara Bungo masing-masing sebesar 0,73 persen dan 0,55 persen pada Bulan Mei 2020.
Kepala BPS setempat, Wahyuddin mengatakan dari 24 Kota di Sumatera yang menghitung IHK, sebanyak 22 kota mengalami inflasi dan dua kota deflasi. Inflasi tertinggi se-Sumatera terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen dan deflasi tertinggi terjadi di Kota Metro sebesar 0,35 persen.
Inflasi di Kota Jambi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada empar kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,51 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,51 persen serta kelompok transportasi sebesar 2,19 persen.
Sedangkan Inflasi di Kota Muara Bungo terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,11 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,55 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,28 persen, kelompok transportasi sebesar 0,71 persen serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,36 persen.
“Komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi Kota Jambi antara lain angkutan udara, bawang merah, kangkung, rokok kretek filter, tempe, bayam, rokok putih, ikan dencis, ikan lele dan santan jadi. Sementara itu komoditas utama yang
memberikan andil terhadap terjadinya inflasi Kota Muara Bungo adalah bawang merah, daging ayam ras, ayam hidup, petai, rokok kretek filter, tarif kendaraan travel, angkutan antar kota, telepon seluler, daging sapi dan celana panjang jeans pria,” kata Wahyuddin, Jumat (5/6).
Dari 90 Kota yang menghitung IHK di Indonesia, sebanyak 67 kota mengalami inflasi dan 23 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan
sebesar 1,20 persen dan terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Kota Tanjung Pinang, Bogor dan Madiun. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Luwuk sebesar 0,39 persen, dan terendah di Kota Manado sebesar 0,01 persen.
“Kota Jambi dan Kota Muara Bungo berada pada urutan ke-17 dan ke-7 antarkota se-Sumatera,” ucap Wahyuddin. (Deni)