Sumbar, AP – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terpaksa membatalkan empat kegiatan pariwisata berskala lokal, nasional dan internasional dalam mempromosikan keindahan alam, objek wisata, seni dan budaya setempat akibat pandemi COVID-19, sedangkan dana yang sudah dialokasikan dikembalikan ke kas daerah.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Novrial menyatakan empat kegiatan tersebut adalah Tour de Singkarak (TdS), yang rencananya pada 2020 rutenya akan diperluas ke Provinsi Jambi seperti Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Merangin dan bukan tidak mungkin akan melibatkan beberapa daerah di Provinsi Riau.
“Pembatalan TdS ini sudah disetujui oleh pengurus besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia,” ujar Novrial, Minggu 14 Juni 2020.
TdS sendiri sudah 11 kali dilaksanakan, dua terakhir digelar dengan dana dari APBD. Menurut Novrial TdS sudah layak jual dan pelaksanaan 2020 rencananya akan diserahkan ke pihak ke tiga. Ide ini sudah disetujui pemerintah provinsi dan dan sudah beberapa perusahaan yang berminat dan akan ditenderkan.
Selama pelaksanaan TdS ini, biasanya wisatawan yang datang meningkat. Hanya saja Novrial menegaskan belum bisa diukur secara kuantitatif sejauh mana pelaksanaan TdS ini mampu mendatangkan wisatawan serta dampaknya terhadap peredaran uang di masyarakat.
Sementara tiga kegiatan lainnya yang dibatalkan adalah pemilihan Uda Uni Provinsi Sumatera Barat yang akan menjadi genre serta duta sekaligus role model pemasar pariwisata daerah. Uda Uni yang terpilih dan rencananya digelar akhir Oktober atau awal November 2020 ini bertugas dalam mengomunikasikan dengan media kekinian seperti promosi pariwisata melalui media sosial serta ikut dibawa sebagai duta pariwisata dalam promosi pariwisata ke negara lain.
“Uda Uni terpilih untuk masa tugas satu tahun ini merupakan representasi dari generasi milenial yang pintar dalam mengomunikasikan ide-ide, dilibatkan dalam berbagai event pariwisata, serta berlatar belakang multi bakat di bidang tari, nyanyi, pembawa acara dan mengorganisir sebuah event,” jelasnya.
Kegiatan lainnya adalah Minang Fashion Festival yang ditujukan untuk menggali potensi desainer lokal dalam mengolaborasikan motif pakaian berlatar etnik dan tradisi setempat. Rencananya pada 2020 festival fesyen ini mengusung konsep baru berupa foto dan pengambilan gambar video dari hasil rancangan pemenang di lokasi objek foto wisata andalan Sumatera Barat.
Peserta untuk kegiatan ini adalah desainer yang belum go nasional dan sebagai wadah dalam memamerkan hasil rancangan mereka.
Pada malam puncak festival yang rencananya akan dilaksanakan pada 18 Agustus itu biasanya cukup banyak diminati kalangan pegiat busana dalam melihat kreasi baru dari perancang busana berbakat.
Pemenang biasanya diikutkan dalam pagelaran Jakarta Fashion Festival sementara dewan juri diambilkan dari desainer senior daerah, dosen dan pihak eksternal. (Red)