Jambi, AP – Gubernur Jambi Fachrori Umar mengatakan persiapan langkah strategis khususnya penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di sektor pendidikan menjelang normal baru sangat penting sehingga tidak menjadi “bumerang” yang bisa memicu kenaikan angka penularan virus itu,
Terkait persiapan itu, gubernur meninjau persiapan new normal SMK Negeri 2 Kota Jambi menghadapi Tahun Ajaran 2020/2021. Fachrori menegaskan, normal baru harus dengan mempedomani dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
“Dalam new normal, kita diminta untuk bisa hidup berdampingan dengan COVID-19. Tentu banyak hal yang harus kita persiapkan, agar new normal tidak menjadi boomerang bagi kita dengan semakin tingginya angka terjangkit wabah virus Corona,” kata Fachrori, Kamis 18 Juni 2020.
Pada kesempatan ini, gubernur dan rombongan langsung menuju tempat cuci tangan pelajar, dilanjutkan meninjau ruang kelas, ruang teaching factory kompetensi keahlian bisnis daring dan pemasaran SMEANDA Mart, ruang perpustakaan dan Ruang PMI/PMR/UKS dilanjutkan berbincang-bincang bersama majelis guru.
Gubernur memberikan arahan kepada para guru tersebut, yang intinya untuk meningkatkan kesiapan sekolah dalam menghadapi new normal. Menurutnya sekolah merupakan tempat anak-anak menghabiskan waktu, jika tidak didukung dengan fasilitas-fasilitas yang kurang menunjang kenyamanan, maka akan menimbulkan berkembangnya klaster-klaster baru di Provinsi Jambi.
“Sebelum masuk sekolah, tentunya sekolah harus mempersiapkan berbagai persiapan dan langkah-langkah yang dianjurkan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah,” kata Fachrori.
Sekolah-sekolah katanya harus menyiapkan berbagai langkah untuk menghadapi era normal baru, diantaranya melengkapi sarana dan prasarana, alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan dengan sabun, setiap hari harus menyemprotkan disinfektan di setiap ruang kelas, mengatur jarak sesuai dengan protokol kesehatan serta siswa dan guru wajib pakai masker.
“Selain itu saya berharap guru untuk dapat memantau siswanya saat diberlakukan new normal di sekolah,” tegasnya.
Fachrori menjelaskan, meski sekolah direncanakan akan dibuka kembali, namun kegiatan yang diperbolehkan hanya belajar mengajar di dalam kelas saja, sedangkan untuk aktivitas lain seperti ekstra kurikuler, olahraga dan kantin belum boleh dibuka.
”Jadi seperti kantin tidak boleh dulu dibuka, juga kegiatan ekstra kurikuler juga belum boleh, kelompok belajar mengajar belum boleh saat masa transisi, apapun sifatnya kegiatan yang berkumpul belum boleh, sesuai anjuran protokol kesehatan,” katanya. (Red)