Sungaipenuh, AP – Guna peningkatan hasil pertanian, Pemerintah Kota (Pemkot) Sungaipenuh melalui Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Dispertanhutbun) Kerinci, juga akan mengembangkan produksi perkebunan di Sungaipenuh. Seperti pengembangan perkebunan kakao dan tanaman holtikultura lainnya. Selain itu, dinas terkait juga mengembangkan dua tanaman andalan Sungaipenuh, kakao dan tanaman kayu manis.
Hal ini diungkapkan Kepala Dispertahutbun Kota Sungaipenuh, Herman, melalui Kepala Bidang Perkebunan Kota Sungaipenuh, Madya Putra. Menurut dia, untuk pengembangan kakao, pada 2016 ini Pemkot Sungaipenuh sudah menganggarkan dana pengembangannya.
Penuturan dia, untuk pengembangan kakao, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 telah dianggarkan Rp 175 Juta, dengan luas lahan 25 hektar, tersebar di sejumlah kecamatan dalam Kota Sungaipenuh.
“Dananya dari APBD Kota Sungaipenuh, untuk penerima bantuan ini adalah kelompok tani yang mengajukan usulan,” sebut dia.
Berkaitan dengan lokasi dan daerah yang cocok untuk pengembangan kakao, sebut Madya Putra, di antaranya di Kecamatan Kumun Debai, Pondok Tinggi dan Pesisir Bukit.
Selain kakao, lanjutnya, pihaknya juga akan lebih mengembangkan produksi perkebunan kopi arabika di Kota Sungaipenuh. Bahkan, pihaknya beralternatif akan membuat mengkombinasi kopi arabika dengan casiavera atau kulit manis.
Salah satu langkah yang akan diterapkan pihaknya yaitu menjadikan tanaman kulit manis menjadi tanaman penyanggah dalam kebun kopi arabika di Kota Sungaipenuh.
“Kopi tanaman yang bersifat hidrocaspes yang bisa menyerap bau, seperti di Bali ada kopi rasa lemon, kita berencana begitu,” sebut Madya Putra. hen