PENYELENGGARA balap sepeda internasional Tour d’Indonesia (TdI) 2020 memutuskan untuk menggelar balapan virtual pada tahun ini sebagai pengganti pelaksanaan kejuaraan sesungguhnya yang telah dibatalkan akibat pandemi virus corona.
“Tour d’Indonesia sudah dibatalkan di kalender UCI seperti tour lainnya di Indonesia. Sebagai gantinya sedang disiapkan Tour d’Indonesia secara virtual,” ujar Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Pramana Nugroho, Minggu 21 Juni 2020.
Menurut Pramana, Tour d’Indonesia virtual rencananya bakal digelar pada akhir September, menggantikan balapan resmi TdI 2020 yang dijadwalkan digelar pada 24-29 Agustus. Para peserta nantinya akan berlomba di negaranya masing-masing dengan menggunakan aplikasi virtual race.
Jumlah etape pada TdI virtual juga masih akan sama seperti penyelenggaraan TdI 2019, terdiri atas lima etape yang melewati beberapa provinsi di Indonesia, yaitu Sumatera Barat, DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Untuk partisipan, TdI virtual 2020 akan melibatkan 12 tim dari tim nasional dan tim continental di Asia. Setiap tim terdiri atas empat pebalap. Pada edisi tahun lalu, TdI diikuti oleh 20 tim dari 26 negara. TdI 2019 berjarak 825,2 km terdiri atas lima etape; Magelang-Ngawi, Madiun-Kota Batu, Kota Batu-Jember, Jember-Banyuwangi, dan Gilimanuk-Batur Global Geo Park.
Tour d’Indonesia bukan satu-satunya kejuaraan balap sepeda internasional yang beralih ke balapan virtual. Pandemi COVID-19 yang melanda di hampir seluruh negara di dunia telah membuat sejumlah ajang balap sepeda lainnya terpaksa dibatalkan. Kondisi tersebut menjadi alasan penyelenggara menyiasati untuk membuat balapan secara virtual.
Sebelumnya, Tour de Suisse 2020 menjadi salah satu ajang yang lebih dulu menggelar balapan virtual pada 22-26 April lalu setelah penyelenggara membatalkan balapan resmi yang dijadwalkan digelar 6-14 Juni. (Red)