Jambi, AP – Pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi industri hulu migas untuk terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan PT Pertamina EP Asset 1 Jambi Field (PEP Jambi) melakukan pemboran Sumur SGC-28 yang terletak di Desa Talang Belido, Kecamatan Sungai Gelam, Kota Jambi. Sumur minyak yang ditajak sejak tanggal 31 Mei 2020 dengan target kedalaman 1.600 meter ini sukses memberikan tambahan produksi PEP Jambi sebesar 224 barrel oil per day (BOPD).
Pjs Asset 1 General Manager Pertamina EP, Krisna menjelaskan keberhasilan pemboran Sumur SGC-28 telah memberikan kontribusi positif atas capaian produksi migas di Jambi Field maupun di Pertamina EP Asset 1 secara global. Sepanjang 2020, Pertamina EP Asset 1 memberikan kontribusi produksi minyak secara year to date sebesar 13.557 BOPD dimana 3.223 BOPD berasal dari Jambi Field.
“Suksesnya pemboran ini patut kita syukuri bersama, ini merupakan wujud nyata dari team work dan upaya maksimal khususnya dari tim Exploitation Jambi Lirik Ramba, Tim Drilling dan Workover serta tim Jambi Field,” kata Krisna, Kamis 25 Juni 2020.
Krisna menambahkan bahwa kondisi “triple shock” yang dihadapi industri migas saat ini, dimana penurunan harga minyak mentah dunia, penurunan demand dan pandemi Covid-19 terjadi disaat yang bersamaan menjadi tantangan tersendiri dalam kegiatan bisnis Pertamina EP. Setiap program kerja harus senantiasa memperhatikan aspek cost effectiveness dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan.
“PEP telah menetapkan protokol kesehatan untuk seluruh kegiatan operasi, ini wajib menjadi prioritas bagi kami maupun seluruh kontraktor yang terlibat sehingga target operasi dapat tercapai dengan terpenuhinya aspek Health, Safety, Security & Environment (HSSE) dan pada akhirnya mampu memberikan kontribusi optimal untuk negara maupun masyarakat luas,” ujarnya.
Senada dengan Krisna, Field Manager PEP Jambi Gondo Irawan. Tambahan produksi dari sumur SGC-28 ini telah meningkatkan capaian produksi Jambi Field menjadi 101.5% dari target. Dirinya menambahkan bahwa salah satu faktor penting dari kesuksesan pemboran sumur ini adalah adanya dukungan dari masyarakat, pemerintah, aparat keamanan dan seluruh pemangku kepentingan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh stakeholder sehingga pemboran ini dapat berjalan dengan lancar, sebagai pengemban tugas negara dalam rangka pemenuhan target produksi nasional peran serta masyarakat dalam mendukung kegiatan operasi kami sangatlah penting,” kata Gondo.
Kepala SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Adiyanto Agus Handoyo mengharapkan agar capaian positif ini dapat diikuti oleh Kontraktor KKS lain di wilayah Sumbagsel, tentunya dengan didukung oleh seluruh lapisan pemangku kepentingan.
“Keberhasilan pemboran ini dapat terwujud tentunya karena dukungan dari semua pihak. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Daerah, Aparat Keamanan serta tentunya kepada Masyarakat di sekitar wilayah operasi, juga kepada Kontraktor KKS dan pihak Pelaksana Pekerjaan yang telah bahu membahu mengupayakan dan menjaga kestabilan produksi migas untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Selain itu, dengan akan berubahnya tatanan kehidupan dan praktik disegala bidang seiring dengan pencegahan dan penanggulangan yang disebabkan karena pademik COVID-19 ke depan dan memasuki era ‘kenormalan baru’ maka, SKK Migas bersama Kontraktor KKS senantiasa berkomitmen untuk memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan bagi seluruh pekerja SKK Migas dan Kontraktor KKS serta pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan operasi hulu migas,” Adiyanto menjelaskan. (Red)