JAKARTA, AP – Kementerian Perindustrian aktif memberikan pelatihan kepada pelaku industri kecil menengah (IKM) untuk bisa melakukan terobosan dalam usahanya, seperti cara pemasaran online melalui marketplace. Terlebih, kondisi pandemi Covid-19 saat ini membuat promosi secara offline menjadi tidak efektif.
“Dengan pemasaran online, pelaku IKM juga bisa menembus pasar global. Pelaku IKM juga perlu memanfaatkan peluang perdagangan business to business di platform online,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, Minggu 28 Juni 2020.
Salah satu langkah mendukung pemasaran IKM secara online yang dilakukan oleh Ditjen IKMA Kemenperin adalah dengan menyelenggarakan Workshop Webinar Penetrasi Pasar Ekspor Produk IKM Pangan Nusantara melalui Market Place Global.
Materi yang disuguhkan dalam lokakarya ini di antaranya tentang tren perdagangan global, perilaku pembeli online, negosiasi bisnis, dan cara pemasaran.
“Kami terus berupaya mendukung dan meningkatkan kemampuan IKM dalam memasarkan produk-produk yang berorientasi ekspor sesuai dengan kebutuhan pasar dan kualitas yang diinginkan oleh buyer,” papar Gati.
Gati mengemukakan, berdasarkan data yang dianalisa oleh platform Alibaba.com, banyak komoditas di Indonesia yang ternyata malah dipasok dari negara lain, seperti Vietnam dan Thailand.
Beberapa komoditas tersebut antara lain aneka tepung (tepung tapioka, tepung sagu), aneka buah kering (mangga, nangka, buah naga, pepaya), keripik buah (nangka, pisang, singkong), gula (gula merah, gula palma, gula batu), kopi, teh, bubuk kelor, olahan kelapa (bubuk kelapa, VCO) dan rempah (bubuk lada, bubuk kayu manis).
Oleh karena itu, Ditjen IKMA Kemenperin bersama Alibaba.com dan ATT Group telah menyelenggarakan webinar yang diikuti sebanyak 75 pelaku IKM sektor pangan yang berorientasi ekspor.
“Dengan adanya workshop webinar ini, kami dapat menjaring peserta dari seluruh Nusantara dengan komoditas antara lain gula semut, lada bubuk, rempah olahan, VCO, tepung mocaf, tepung tapioka, tepung sagu, banana chips, dan aneka olahan buah,” sebutnya. (Red)