JAMBI, AP – Tagar Terawan menjadi trending topik di twitter setelah Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara pada 18 Juni 2020. Video tersebut yang keluarkan pada Minggu 28 Juni 2020 langsung viral.
Pantauan Aksipost.com, tagar #Terawan menggema. Banyak netizen yang meminta Terawan mundur dari jabatan sebagai Menteri Kesehatan karena dianggap tak becus bekerja. Bahkan ada netizen yang bertanya kemana Terawan selama ini, tak terlihat seperti tertelan bumi.
“Waw, pak terawan masih ada ternyata,” tulis akun @mejanenek
“Utk pemulihan ekonomi, misalnya saya berikan contoh bidang kesehatan. Itu dianggarkan Rp 75 triliun. Rp 75 triliun baru keluar 1,53 persen coba, kata Jokowi. Diluar sana para nakes insentifnya ditunda, dan rakyat merana akibat corona Terawan ngapain?,” kata akun @hermanat3
“Terawan mundur/diganti sebelum Agustus, gw bikin giveaway 500 rebu,” tulis @monstreza
“Pak Terawan adalah menteri yang paling pertama dan utama sangat penting dari yang terpenting untuk segera direshuffle,” kata @iimmaaaa
“Kalo emang serius udah dari kmrn si Terawan ini dipecat.. ga jelas bgt kok kerjanya,” tulis @ucing2020
Selama pandemi ini, tak sedikit juga yang mempertanyakan langkah Terawan Agus Putranto, yang dibutuhkan. Dalam video arahan Presiden Jokowi tersebut meminta belanja kementerian tolong dipercepat.
“Sekali lagi jangan anggap ini biasa saja. Percepat kalau ada hambatan keluarkan peraturan menterinya agar cepat, kalau perlu perpres saya keluarkan perpresnya,” kata Presiden pula.
Presiden mencontohkan anggaran di bidang kesehatan yang sudah dianggarkan sebesar Rp75 triliun, tapi pencairannya masih di bawah 2 persen.
“Bidang kesehatan itu dianggarkan Rp75 triliun, baru keluar 1,53 persen coba. Uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua. Segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran, sehingga ‘men-trigger’ ekonomi,” ujar Jokowi.
Presiden memerintahkan agar segera dilakukan pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialias, dan tenaga medis.
“Belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan. Ini sudah disediakan Rp75 triliun,” kata Jokowi lagi.
Hadir dalam sidang paripurna tersebut Wakil Presiden Ma’ruf Amin, para menteri Kabinet Indonesia Maju dan para kepala lembaga negara. Dalam arahan tersebut, Presiden Jokowi bahkan membuka opsi “reshuffle” menteri atau pembubaran lembaga yang masih bekerja biasa-biasa saja.
“Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja ‘reshuffle’. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, kalau bapak ibu tidak merasakan itu sudah,” kata Presiden Jokowi sambil mengangkat kedua tangannya. (Red/Deni)