JAMBI, AP – Kota Jambi dan Kota Muara Bungo mengalami inflasi, masing-masing sebesar 0,35 persen dan 0,24 persen pada Juni 2020. Laju inflasi tahun kalender Kota Jambi sebesar 0,88 persen dan Muara Bungo sebesar 0,98 persen. Sedangkan inflasi year on year Kota Jambi sebesar 0,55 persen dan Kota Muara Bungo sebesar minus 0,22 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinis Jambi, Wahyudin mengatakan, Inflasi di Kota Jambi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,60 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04 persen.
Sedangkan, Inflasi di Kota Muara Bungo terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada tujuh kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,73 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen, kelompok transportasi sebesar 0,09 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,35 persen serta kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,14.
“Dalam pembentukan inflasi Kota Jambi sebesar 0,35 persen, andil terbesar adalah dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,4640 persen. Kemudian dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,0019 persen,” ujar dia, Rabu 1 Juli 2020.
Komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi Kota Jambi Bulan Juni 2020 antara lain daging ayam ras, ikan dencis, ikan lele, udang basah, tempe, daging sapi, kangkung, bayam, cumi-cumi serta bawang merah. Sementara itu komoditas utama yang memberikan andil terhadap inflasi Kota Muara Bungo adalah daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, rokok putih, sepeda motor, cabai rawit, semangka, petai, kangkung dan rokok kretek filter.
“Perbandingan inflasi antar kota IHK se-Sumatera menunjukkan bahwa dari 24 kota se-Sumatera yang menghitung IHK, terdapat 16 kota yang mengalami inflasi dan 8 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan sebesar 1,13 persen dan terendah terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,03 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,19 persen. Kota Jambi dan Kota Muara Bungo berada pada urutan ke-2 dan ke-6 antarkota se-Sumatera,” kata dia. (Deni/Red)