MUARO JAMBI, AP – Masyarakat Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muarojambi menolak rencana pembangunan stockpile batu bara di area persawahan di Desa Kunangan.
Ada ratusan petani yang menggantungkan hidup dengan menggarap sekitar 70 hektare sawah. Namun sekarang mereka terancam rencana pembangunan stockpile di area persawahan.
Baya Zulhakim Direktur Yayasan Setara Jambi yang mendampingi petani Kunangan mengatakan saat ini sudah ada kegiatan penimbunan irigasi oleh salah satu perusahaan untuk pembangunan stockpile. “Irigasi itu untuk mengairi sawah di Talang Duku dan Kunangan, tapi di Talang Duku sawahnya sudah tidak ada lagi,” kata Baya, Selasa (14/7).
Hari ini (Selasa) kata Nurbaya masyarakat Desa Kunangan bermusyawarah untuk menyampaikan penolakan mereka. “Sebagian sawah memang sudah dibeli oleh perusahaan tapi ada sekitar empat hektare yang belum diapa-apain yang akan mereka bangun stockpile batu bara. Persis di atas irigasi. Seminggu yang lalu sudah ditimbun irigasi,” kata Baya.
Dikatakan Baya, jika hal ini benar-benar terjadi (pembangunan stockpile) dapat dipastikan akan berdampak pada keberlangsungan kegiatan pertanian padi. “Pertama hilangnya irigasi yang selama ini menjadi sumber pengairan bagi sawah, kedua dampak keberadaan stockpile akan menimbulkan polusi udara yang berdampak terhadap petani, tanah, air dan tanaman,” ungkap Baya.
Stockpile batubara, lanjutnya akan berpengaruh pada kerusakan lahan yang mungkin akan memaksa petani menghentikan kegiatan pertanian. “Hal ini tentu menjadi peluang besar bagi pengusaha untuk membeli lahan sawah milik petani dengan harga murah untuk ekspansi penguasaan lahan untuk kepentingan industri batubara,” ujar Baya.
Lahan sawah dan kebun yang berada di Desa Kunangan saat ini sebagian besar sudah jadi milik pengusaha. Warga menjual lahan karena tidak ada pilihan lain, kata Baya.
Dalam musyawarah ini, masyarakat meminta dukungan pemerintah untuk membantu masyarakat mempertahankan lahan persawahan. “Meminta pemerintah untuk membatalkan izin pembangunan stockpile. Tidak mengeluarkan izin di area persawahan atau di Desa Kunangan yang berdampak pada kegiatan pertanian.”
Kepala Desa Kunangan Fauzi membenarkan adanya musyawarah warga yang menolak pembangunan stockpile batu bara itu. Dalam rencana pembangunan itu meman ada kemungkinan akan menutup saluran air ke sawah warga.
Namun, kata dia Pemerintah Desa tidak bisa berbuat banyak karena keberadaan irigasi yang kemungkinan tertutup itu tidak berada di wilayah Kunangan. “Dampaknya ke sawah, karena dalam rencananya pintu air akan tertutup oleh stockpile itu,” kata Fauzi, Selasa (14/7).
Pemerintah desa kata Fauzi meminta agar di area yang direncanakan untuk membangun stockpile batu bara bisa dibatalkan. Terlebih kata dia, mayoritas warga Kunangan merupakan petani sawah. (Red)