JAMBI, AP – Sebanyak 30 titik sumur minyak ilegal yang ada di kawasan Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi, ditutup dalam kegiatan operasi pemberantasan ilegal drilling yang digelar Kepolisian Daerah (Polda) Jambi, Selasa 28 Juli 2020.
Kabid Humas Polda Jambi Komisaris Besar (Kombes) Pol Kuswahyudi Tresnadi mengatakan tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polda Jambi dan Polres Sarolangun yang turun ke lokasi sumur minyak ilegal tersebut menemukan ada sebanyak 74 sumur minyak ilegal, namun yang baru selesai ditutup baru 30 sumur.
Kuswahyudi mengatakan dalam operasi tersebut tim gabungan tidak menemukan para pelaku di lokasi karena diduga ada kebocoran informasi terkait akan dilakukan kegiatan operasi ilegal drilling ini.
Tim yang terdiri dari anggota Polda Jambi, Polres Sarolangun, Sat Brimob Jambi serta Denpom TNI Jambi, berhasil menemukan pondok-pondok diduga milik para pelaku, kemudian 74 Sumur minyak, warung pedagang, satu unit mesin genset, lima drum berisi minyak, dua puluh tiga drum kaleng isi 200 liter yang di duga berisi minyak mentah dan tiga drum plastik berisi minyak mentah.
Saat ini polisi telah memasang “police line” terhadap 74 sumur minyak ilegal tersebut. Kuswahyudi mengungkapkan lokasi penambangan ilegal ini tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, sehingga menjadi kendala tim gabungan dalam pelaksanaan penertiban, yakni tidak dapat mengangkut personel maupun peralatan pendukung.
“Tim dari Tipidter Polres Sarolangun dan Unit Reskrim Polsek Pauh saat masih melakukan upaya pengangkutan barang bukti dari lokasi penyulingan minyak untuk dibawa ke markas Polres Sarolangun,” kata Kuswahyudi.
Sementara itu, Kapolres Sarolangun AKBP Deni Heryanto mengatakan, operasi ilegal driling ini dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat yang mengalami kecelakaan dari aktifitas tambang minyak ilegal tersebut.
“Kami telah mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya warga yang mengalami kecelakaan dari tambang minyak ilegal tersebut, untuk itu kami bersama tim gabungan melakukan operasi ini agar tidak terjadi lagi kejadian seperti sebelumnya,” kata dia. (Red/Hamzah)