JAKARTA, AP – Wakil Ketua MPR-RI Hidayat Nur Wahid menyambut baik dan mengapresiasi rencana pemerintah untuk menjadikan pondok pesantren (ponpes) sebagai salah satu episentrum pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan Syariah.
Dia menilai jumlah pondok pesantren yang berdasarkan pernyataan Menteri Agama sebanyak 28.194 dengan jumlah santri mukim sekitar 5 juta, apabila disiapkan dan diprogramkan dengan baik, akan mampu mendorong inklusi dan literasi keuangan syariah di Indonesia.
“Saya sebagai alumni pesantren menyambut baik rencana pemerintah itu, dengan harapan agar program tersebut benar-benar dilakukan dengan profesional, amanah, adil dan tanpa politisasi,” kata Hidayat Nur Wahid, Rabu 29 Juli 2020.
Dia menilai pesantren juga penting dan disiapkan untuk menyukseskan program pemerintah tersebut, dengan tetap menjaga kemandirian dan jati diri pesantren.
HNW mengatakan, program yang diluncurkan pemerintah tersebut sejatinya adalah implementasi dari diterbitkannya UU Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren, misalnya di Pasal 42 disebutkan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diamanatkan untuk memberikan dukungan pelaksanaan fungsi dakwah pesantren dalam bentuk kerja sama program, fasilitas kebijakan, dan pendanaan.
Selain itu dia mengingatkan jangan sampai peluncuran program baru tersebut mengalihkan pemerintah dari program yang sudah ada sebelumnya seperti Program Bantuan Operasional COVID-19 untuk Pesantren dengan anggaran Rp2,6 triliun oleh Kementerian Agama.
“Sangat baik jika kedua program tersebut disinkronkan, pesantren dibantu untuk protokol kesehatan sekaligus disiapkan langkah pemberdayaan ekonomi khas pesantren seperti ekonomi Syariah,” katanya.
Politisi PKS itu mengatakan ekonomi pesantren memiliki angka multiplier ekonomi yang tinggi karena jumlah santri yang banyak dan bersentuhan langsung dengan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.
Dia menilai apabila implementasinya baik, maka program itu bisa jadi momentum mendorong pertumbuhan ekonomi dari pesantren, terutama untuk masyarakat di sekitar.
“Program ini juga diharapkan mampu menyiapkan para santri menjadi SDM yang berkeahlian dan profesional dalam bidang pengelolaan ekonomi syariah yang dapat berkontribusi menyukseskan program Pemerintah yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar se-dunia, sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah dan perbankan syariah,” katanya. (Red)