JAMBI, AP – Suasana Pemilihan Gubernur Jambi 2020 terasa memanas. Kabar baru datang dari petahana Fachrori Umar – Safrial yang dipastikan didukung Partai Gerindra. Diprediksi hanya akan diikuti oleh tiga pasangan calon saja.
Hal ini berdasarkan kajian atas anomaly dukungan partai politik akhir-akhir ini. Kurangnya dukungan membuat salah satu paslon akan terhempas dari arena pemilihan, antara Fachrori atau Walikota Jambi Syarif Fasha.
Dukungan Gerindra merubah peta perpolitikan, setelah sebelumnya pasangan Syarif Fasha-Asafri Jaya Bakri –Walikota Sungai Penuh– berpeluang besar merebut pemilik tujuh kursi di parlemen Provinsi itu
Pasangan Fachrori – Safrial –Bupati Tanjung Jabung Barat–, sebelumnya mengantongi Hanura dua kursi. Namun, intensif berkomunikasi terus dilakukan demi menambah dukungan.
“Kami tetap berpasangan dengan Pak Safrial, meski PDI Perjuangan tidak memberi dukungan,” kata Ketua Tim Keluarga Fachrori Umar, Miftahul Ikhlas.
Total kursi di DPRD Provinsi Jambi 2019-2024 sebanyak 55 kursi, syarat mutlak saat ini gabungan partai politik minimal 11 kursi.
Ambisi melobi partai politik, juga ditunjukan Fasha – Asafri Jaya Bakri. Demi perintah surat tugas NasDem pemilik dua kursi dan PPP tiga kursi, terus mencari partai lain untuk berkoalisi. Asafri sebagai kader Demokrat berhak mengamanan tujuh kursi ini.
“Melihat situasi saat ini, Al Haris – Abdullah Sani masih aman 11 kursi,” kata Pengamat Politik dari Pusat Kajian Demokrasi dan Kebangsaan (Pusakademia), Mochammad Farisi.
Ini bisa saja menjadi empat pasang, kata Farisi, jika peluang Cek Endra — Bupati Sarolangun– bersama Ratu Munawaroh didukung PDI Perjuangan pemilik sembilan kursi, untuk melengkapi Golkar tujuh kursi.
“Kemudian Demokrat ke Pak Fasha dan PAN ke Pak Fachrori. Itupun kalau Pak Al Haris ingin melepaskan PAN. Jika tidak, Demokrat jadi penentu Pak Fasha dan Pak Fachrori. Harus ada yang tersingkir,” kata Farisi.
Dengan rincian, Haris-Sani mengantongi PKS lima kursi, Berkarya satu kursi dan PKB lima kursi. Meski jumlah aman, Al Haris –Bupati Merangin— berpasangan dengan Mantan Wawako Jambi itu, tetap ingin berkoalisi bersama PAN sebagai pemilik tujuh kursi.
“PAN sudah klir dengan kita. Minggu ini rekomendasinya keluar,” kata Al Haris, Senin 3 Agustus 2020.
Juru Bicara Safrial, Doktor Fikri Riza justru memilih tidak mau berpolemik terkait kabar turunnya rekomendasi kepada Ratu Munawaroh. Dia meminta semua menunggu kabar resmi dari Ketua Umum PDIP. Pengacara kondang itu yakin Ketua Umum Megawati Sukarnoputri tidak sembarangan menjatuhkan rekomendasi.
“Pak Safrial kader murni PDI Perjuangan dan berhak atas rekomendasi itu. Kemungkinan, kita akan berkoalisi bersama Demokrat,” kata Fikri.
Rawan Mahar Politik
SEJUMLAH calon berebut simpati partai sebagai kendaraan politik untuk melaju dalam pilkada 2020. Persaingan pun makin ketat. Salah satu upaya yang kabarnya bisa dilakukan adalah memberikan mahar kepada partai.
Padahal sejumlah partai politik telah mengharamkan praktek politik uang pada pilkada. Namun melihat dari mekanisme seleksi yang dilakukan saat ini, masing-masing partai dikhawatir masih melakukan transaksi itu.
“Partai tidak transparan dengan seleksi yang dilakukan, bersifat elitis dan tertutup. Kemungkinan rawan terhadap mahar politik. Apakah ada deal-deal politik disana? kita tau-nya partai membuka pendaftaran saja, kemudian memberi dukungan. Ini menjadi kelemahan demokrasi kita,” kata Pengamat Politik dari Pusat Kajian Demokrasi dan Kebangsaan (Pusakademia), Mochammad Farisi.
Larangan mahar antara kandidat kepala daerah dan partai politik telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada. Mahar termasuk kategori praktek politik uang. Jika kedapatan, kandidat maupun partai pengusungnya didiskualifikasi.
“Seharusnya transparan, ada indikator-indikator digunakan secara gamblang dan terbuka tentang alasannya mendukung salah satu kandidat, sehingga diketahui masyarakat. Partai politik satu-satunya lembaga yang diamanahkan undang-undang melakukan kaderisasi hingga seleksi bakal calon kepala daerah. Artinya parpol sebagai garda terdepan menyeleksi calon-calon kepemimpinan,” kata dia. (RED)