TANJAB TIMUR, AP – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) akan mengikuti petunjuk dari Kementerian Sekretaris Negara dalam pelaksanaan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-75 di tahun 2020 ini.
Sutjipto, Asisten I Setda Tanjab Timur mengatakan, untuk tahun ini pelaksanaan HUT RI di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung akan berlangsung sangat sederhana dan jumlah peserta yang sangat terbatas.
“Dari hasil rapat yang baru saja kami laksanakan tadi (Rabu), untuk pelaksanaan upacara HUT RI ke 75 di Tanjab Timur akan dilaksanakan dengan mengedepankan protokol kesehatan dan dengan beberapa pola baru yang tentunya beda dari tahun – tahun sebelumnya,” ujarnya, Selasa 4 Agustus 2020.
Untuk rangkaian kegiatan HUT RI ke 75 nanti, akan dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus dimana pada tanggal tersebut kegiatan akan dilaksanakan di gedung DPRD dalam rangka mendengarkan pidato kenegaraan dari Presiden RI.
Pada tanggal 17 Agustus, pelaksanaan upacara penaikan bendera pun akan dilaksanakan pada pagi hari. Dimana nantinya peserta yang hadir pun jumlahnya terbatas yaitu Lima orang dari setiap perwakilan OPD.
“Nantinya disaat penaikan dan penurunan bendera pada pelaksanaan HUT RI akan diikuti Lima orang dari perwakilan masing – masing OPD. Sedang untuk siswa sekolah, hanya diikuti oleh oleh siswa SMA dan itupun perwakilan dari anggota Paskibra sekolah,” ungkapnya.
“Sebelum masuk ke lokasi upacara di halaman kantor Bupati Tanjab Timur, para peserta akan melalui proses pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim gugus tugas Covid-19 yang ditempatkan di akses masuk ke lokasi upacara,” tambahnya.
Seusai melaksanakan upacara bendera di halaman kantor bupati, kegiatan akan dilanjutkan aula kantor bupati guna melaksanakan dan menyaksikan secara virtual upacara yang dilaksanakan di Istana Negara pada saat memperingati detik – detik proklamasi.
“Untuk pesta rakyat kemungkinan ditiadakan. Sebab jika mengadakan pesta rakyat akan menghimpun masyarakat banyak atau akan menghadirkan jumlah massa yang banyak, tentunya itu tidak sesuai dengan kondisi sekarang yang berkaitan dengan pencegahan penularan COVID-19,” terangnya.
Sementara itu, kegiatan larung bunga yang biasa dilakukan di aliran sungai Batanghari seperti tahun – tahun sebelumnya kemungkinan juga ditiadakan. (Hifni)