JAMBI, AP – Jaksa Pengacara Negara (JPN) dari Kejati Jambi selaku penerima kuasa dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dalam perkara kebakaran hutan di PT Agro Tumbuh Gemilang Abadi (ATGA) menyatakan kalau pihaknya juga belum menerima berkas terkait putusan banding dari Pengadilan Tinggi Jambi.
Namun, Kasipenkum Kejati Jambi Lexy Fatharani mengatakan kalau benar jika perkara ini sudah putus di tingkat banding. Di mana Pengadilan Tinggi Jambi menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jambi yang menghukum PT ATGA membayar ganti rugi sebesar Rp590 miliar.
“Saat ini berkasnya belum diterima para pihak baik itu penggugat dan tergugat. Apabila nanti kita sudah terima itu konsekuensi terhadap upaya hukum,” kata Lexy, Selasa (11/8).
Sejak putusan itu dibacakan, kata Lexy selama 14 hari para pihak akan mengajukan upaya hukum kasasi apabila tidak menerima putusan itu. “Atas (putusan) perkara kebakaran hutan ini ya sangat mengapresiasi karena adanya putusan menjadikan koorporasi lain tidak terjadi kebakaran hutan lagi. Mudah-mudahan 2020 tidak ada lagi kebakran hutan dan lahan,” kata Lexy.
Pengadilan Tinggi (PT) di tingkat banding menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jambi yang menyatakan PT Agro Tumbuh Gemilang Abadi (ATGA) bertanggungjawab mutlak atas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di area konsesi mereka 2015 lalu.
Humas PT Jambi Hasoloan Sianturi dalam pers rilis yang diterima Jumat (7/8) mengatakan, putusan itu tertuang dalam surat putusan nomor 64/PDT- LH/ 2020/PT JMB. Dalam putusannya, majelis hakim yang terdiri dari Hakim Ketua Hiras Sihombing dan Efran Basuning serta Didik S Handono masing-masing sebagai hakim anggota menyatakan menguatkan putusan PN Jambi nomor : 107/Pdt.G- LH/ 2019/PN Jmb. Putusan itu dikeluarkan PT pada Kamis 6 Agustus 2020 lalu.
Sebelumnya pada putusan di tingkat pertama di PN Jambi, PT ATGA dinyatakan bersalah dan bertanggungjawab mutlak atas kebakaran di lahan perusahaan. Dalam putusan itu PT ATGA yang digugat Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) dihukum membayar ganti rugi materil dan biaya pemulihan lingkungan total lebih dari Rp590 miliar.
Kebakaran di PT ATGA terjadi pada 2015 lalu, sebanyak 1.500 hektare lahan perusahaan terbakar saat itu. Tepatnya di Desa Kandis Dendang, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. (Red)