“Nampak luput dari pantauwan pemkab”
Kualatungkal, AP – Keberadaan pasar Tanggo Rajo Ilir Kualatungkal yang merupakan induk pasar kota Kualatungkal saat ini kian Meleber. Bahkan Pasat iduk tersebut mulai bergeser ke jalan Panglima H. Saman.
Bukan hanya melebar ke jalan-jalan utama. Lapak pedagang juga mulai terlihat memakan bahu jalan sehingga kondisi jalan masuk pasar nampak semrawut.
Yantok, (42) warga jalan Kemakmura Kualatungkal mengeluhkan ketidak tertipan para pedagang. akibat kurang tertipnya Lapak-lapa yang mulai memakan bahu jalan membuat akses jalan kian sempit dan tidak nyaman dilalui dan merusak pemandangan.
Ia berharap, pemerintah daerah cepat mengambil keputusan. Jika memang diperbolehkan seharusnya lapak-lapak yang ada di dalam pasar terisi namun ini malah sebaliknya.
“Untuk apa dibangun semegah itu kalau tidak ditempati, jika ini dibiarkan bisa-bisa jalan panglima bisa jadi pasar kayak parit satu. Kalau yang punya rumah dak masalah, para penguna jalan yang kerepotan nantinya,” katanya diamini warga lain.
Hal senada juga di utarakan Rudy warga sekitar pasar Tanggo Rajo Ilir. Ia menyanyangkan sipak pembiaran dari pemerintah daerah terkait kondisi pasar induk di tanjab barat. Walaupun dibangun melalu anggaran pusat, seharusnya pemkab dapat merawat dan menjaga kondisi pasar.
“Bukan rahasia lagi pak, lapak-lkapak di pasar itu sudah banyak yang kosong. Kondisi bangunan juga mulai rusak dan takterurus. Seharusnya pemkab dapat memperbaiki ini agar fungsi pasar dapat berjalan sebagai nama yang direncanakan,” imbuhnya.
Lain hanya dengan Rumiati, salah satu pedagang yang sudah puluha tahun membuka lapak dagangannya di pasar tersebut. Ia juga mengeluhkan kurang tertipnya penataan pasar sehingga lapak-lapak tumpah mulai marak di bagian depan.
“Otomatis lapak di dalam sepi orang lebih senang di bagian depan. Ini jelas membuat kami rugi. Kami disini dipungut retribusi tiap hari, pajak dan lainya sementara dapak-lapak dadakan terus melebar. jadi kami minta ini ditertibkan sebelum para pedagang merugi besar, ” keluhnya.
Beberapa waktu lalu, Komisi II DPRD Tanjab barat Budi Azwar mengatakan, pemerintah daerah seharusnya peka terhadap perkembangan pasar di daerah. Pasalnya, pasar merukan roda perekonomian masyarakat dan sumber perputaran uang didaerah yang mencerminkan kemajuan suatu daerah.
“kondisi dan ketertiban juga harus menjadi sorotan pemkab atau dinas terkait. Jadi kerukan pasar dan kurangnya prasarana pasar menjadi tanggung jawab pemkab, ” tukasnya.
Sanyangnya, tak satupun pihak PPKTB Tanjabbar dapat dimintai penjelasan terkait hal ini. Hingga berita ini diterbitkan kepala kantor PPKTB Tanjabbar belum berhasil di kompirmasi. (her)