Jambi, AP – Seniman Jambi kembali berhasil menoreh prestasi, lolos seleksi tahap II di ajang Festival Musik Tradisional Indonesia (FMTI) 2020 yang diselenggarakan Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru-Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Pengumuman Hasil Kurasi Tahap Kedua, Festival Musik Tradisional Indonesia 2020, berdasarkan surat keputusan Nomor: 0852/F3/KP/2020 tentang Hasil Kurasi Tahap Kedua Festival Musik Tradisional Indonesia tahun 2020, tanggal 18 Agustus 2020 tertanda tangan Ahmad Mahendra selaku Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru.
Dengan 7 kurator seniman musik senior Indonesia, yaitu Sudirman, Sulistiya S. Tirtokusumo, Jabatin Bangun, Gilang Ramadhan, Satria Dharma, Suhendi Afyanto dan Embi C Noer.
Tidak kurang dari 105 peserta yang turut ambil bagian dalam ajang nasional ini, Jambi membawa karya ‘Rentak Chn-PI, diwakili Sanggar Gong Sitimang, pimpinan Alex AR dan Andy Gomes bersama provinsi Riau, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Bali, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur dan papua Barat berhasil menembus Tahap II.
“Alhamdulillah kita lolos seleksi tahap II, semoga kita mendapat hasil maksimal di kancah Nasional untuk mengharumkan nama Jambi dan lebih memperkenalkan seni dan budaya Jambi di Indonesia. Mohon doanya semoga Jambi meraih nominasi terbaik,” kata Andy didampingi Alex AR, Rabu 19 Agustus 2020.
Dibawah asuhan Alex AR dan Andy Gomes bersama seniman senior serta generasi muda musik tradisi di Jambi, Chn-PI mampu dikemas Gong Sitimang menghasilkan alunan musik mempesona para kurator meski lomba ini diadakan dalam bentuk virtual.
“Regenerasi menjadi perhatian dari kami seniman, sehingga pada karya ini terdapat seniman lintas usia. Kedepan harapannya proses kreatif dari seniman-seniman muda kita akan terus menoreh prestasi terbaik,” kata Andy Gomes.
Kepala Taman Budaya Jambi UPTD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbuspar) Provinsi Jambi, Didin Sirojudin mengapresiasi kerja keras para seniman Jambi dan ini menjadi awal dari perjuangan.
“Kita bangga dengan hasil ini, dan patut diapresiasi. Saya selaku kepala Taman Budaya Jambi sebagai fasilitator dalam proses terus mendukung. Ini tahap II kita berdoa bersama masuk nominasi terbaik, tentunya akan menjadi prestasi tidak hanya seniman atau taman budaya saja namun untuk provinsi Jambi,” ujar Didin.
Dari pedoman festival dari 18-25 Agustus 2020 dilaksanakan perekaman dan editing, lantas akan dikirimkan kembali hasil karya kepada panitia pada rentang 26-27 Agustus 2020 dan pra tayang budayasaya pada 28 Agustus sampai 4 September 2020.(Red)