JAMBI, AP – Kondisi danau Solok di Desa Solok, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi saat ini terus mengalami pendangkalan. Sebagian besar terlihat tak berair dan hanya sebagian kecil saja masih berisi air.
Danau ini sudah ada sejak lama puluhan tahun lalu. Kini kondisinya sangat memprihatinkan. Disekitar danau di tumbuhi semak belukar, rerumputan dan tanaman liar lainnya. Danau seluas 3 hektare itu tertutup tumbuhan, sehingga tak nampak seperti danau.
“Danau ini mengalami pendangkalan dan dipenuhi gulma. Luasnya sekitar 3 hektara, dari RT 1 sampai RT 3. danau solok ini memanjang pak,” kata Kepala Desa Solok, Basar Minggu (23/8).
Pendangkalan Danau Solok telah terjadi sejak lama. Pemerintah desa sudah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Jambi melalui dinas PUPR untuk dilakukan pengerukan serta normalisasi.
“Masyarakat dan pihak Pemerintah Desa Solok berharap usulan normalisasi dapat segera direalisasikan dalam waktu dekat. Mereka telah mengecek lokasi. Kami berharap, tahun depan danau ini dapat dinormalisasi,” ujar Basar.
Kades yang dikenal ramah dan bersahaja ini menambahkan, jika tidak segera dilakukan pengerukan dan normalisasi, dikhawatirkan akan semakin dangkal dan hilang. Basar sangat berharap kepada pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat ikut melakukan memperhatikannya, agar dapat terlihat asri dan indah.
“Sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat kami. Selain dapat menjadi destinasi wisata baru, ini bisa menambah PAD bagi desa. Karena setelah dinormalisasikan, danau akan ditata dan dimanfaatkan masyarakat sebagai budidaya ikan air tawar, pemancingan dan pendirian outlet-outlet di pinggir danau, yang tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Kedepannya dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai Budidaya air tawar, pemancingan, dan objek wisata. Setiap tahunnya bila musim kemarau didanau ini juga rutin dilakukan tradisi turun menurun berupa bekarang atau menangkul ikan ramai ramai,” dia menjelaskan.
Dia menambahkan, Pemerintah Desa Solok telah memiliki perencanaan matang terkait penataan destinasi wisata ini, mengingataadanya potensi besar menjadi destinasi wisata baru, yang dapat menghidupkan perekonomian warga dan pemerintah daerah setempat. (Budi)