JAMBI, AP – Tujuh orang tahanan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jambi pada, Senin dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, 24 Agustus 2020, kabur dari sel tahanan dan sampai saat ini mereka masih diburu oleh anggota BNN bersama Polda.
Kepala BNNP Jambi, Dwi Irianto mengatakan, semuanya ada sembilan tahanan yang kabur dimana dua tahanan berhasil diamankan kembali sedangkan tujuh lainnya saat ini masih diburu oleh anggota dilapangan, dan pelariannya sudah terlacak.
Aksi tahanan kabur tersebut setelah mereka berhasil merusak teralis besi sel tahanan di BNNP Jambi yang kemudian naik ke plafon ruangan dan menjebol atap bangunan sel tersebut, turun melompat dan melewati pagar setinggi tiga meter yang ada di belakang ruangan sel tahanan.
Dua dari tahanan yang kabur berhasil ditangkap karena cidera. Satu dari sembilan tahanan yang kabur, RS, merupakan kurir sabu bersenjata api. RS ditangkap saat transaksi di Kampung Pulau Pandan, Kota Jambi. Tujuh tahanan yang masih dalam pengejaran adalah AC, RT, RM, DY, RS, AT dan NR sang kurir tujuh kilogram sabu.
Petugas penyidik BNNP Jambi yang saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap tahanan lainnya mendengar ada suara benda jatuh, sehingga melihat dan mengejar para tahan dan berhasil menangkap dua tahanan yang masih berada di sekitar gedung BNN.
“Sekitar lima menit petugas kita berhasil menangkap dua tahanan di sekitar kantor BNNP Jambi, sedangkan tujuh tahanan lainnya masih dalam pengejaran petugas di lapangan,” ucap Dwi Irianto.
Tahanan BNN kabur setelah memanfaatkan situasi saat penjaga hanya menyisakan satu orang petugas dari tiga orang yang biasanya menjaga.
“Kronologi larinya yang jaga malam itu ada tiga orang dan dua petugas BNNP Jambi sedang melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi lain yang sedang dilakukan penyidikan jadi karena situasi dan lengah penjagaan maka terjadilah tahanan kabur tersebut,” kata Dwi.
Cara kabur dengan membobol atap naik ke genteng dan melompat sehingga diperkirakan ada tahanan yang kabur mengalami patah kaki akibat meloncat dari atas atap dengan ketinggian lima meter. Kurang layaknya ruang tahanan menjadi salah satu faktor terjadinya tahana kabur tersebut.
Kapasitas sel tahanan hanya lima tahanan, namun saat ini diisi 20 tahanan sehingga sel tahanan yang sudah tidak layak dan ditambah lagi dengan situasi Covid-19 saat ini dimana lapas tidak menerima tahanan sementara waktu sehingga tahanan menumpuk di BNNP Jambi. (Red)