JAKARTA, AP – Maskapai Garuda Indonesia mencatat kenaikan jumlah penumpang hingga 50 persen saat pihaknya menawarkan harga promosi potongan harga hingga 45 persen pada peringatan HUT Kemerdekaan RI beberapa waktu lalu.
“Angka pasnya belum bisa saya share (bagikan). Tapi saya dengan gagah perkasa bisa bilang bahwa ada peningkatan jumlah penumpang mendekati 50 persen dibandingkan dengan sebelumnya,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Selasa (1/9).
Irfan mengatakan tujuan dari promo tersebut bukan hanya untuk menarik minat kembali masyarakat untuk terbang, tapi juga agar mendapatkan testimoni positif dari pelanggan, sehingga bisa mengajak lebih banyak masyarakat lagi.
“Begitu kita promo naik, memang kelihatan sekali, orang Indonesia kan senang kalau ada promo. Ada rasanya menang. Yang saya juga mau share, poin kita bukan hanya mau buat orang terbang, tapi kita mau testimoni terbang bersama Garuda oke lho. Kalau lihat di Instagram banyak yang puji-puji feeling safety-nya,” kata Irfan.
Irfan sempat mengatakan bahwa trafik penumpang sempat anjlok yang menyebabkan pendapatan terperosok hingga 90 persen pada masa awal pandemi COVID-19.
Untuk itu pihaknya melakukan berbagai upaya agar maskapai pelat merah itu tetap terbang, salah satunya dengan menggelar promo. “Kami bersama Kemenpar sepakat yuk terbang di Indonesia saja. Kita buat promo-promo terbatas, ya mereka yang mampu jangan lah pakai promo,” katanya.
Ia juga berencana untuk menebar kembali promo-promo penerbangan pada Oktober mendatang, namun masih difinalisasi. “Oktober ada rencana, tapi masih kita finalisasi. Kemungkinan besar di Oktober kita akan tambah frekuensi penerbangannya. Waktu sebelum COVID, kita pernah terbang 16 kali dari Jakarta ke Bali. Begitu COVID hanya sekali isinya pun 10 orang,” katanya.
Selain itu juga, upaya lainnya yang ditempuh Garuda, seperti membuka rute-rute baru, di antaranya Bandung (Husein SastraNegara)-Denpasar PP Bandung (Husein SastraNegara) – Medan PP, Balikpapan – Berau PP, Balikpapan – Makassar PP, Balikpapan – Yogyakarta PP, Balikpapan – Banjarmasin PP, Makassar – Berau PP, Makassar – Manado PP, Banjarmasin – Yogyakarta PP, Surabaya – Lombok PP, dan Yogyakarta – Palembang PP. (Red)