Bangko, AP – Kepergian ratusan Kades di Merangin, mengikuti Bimbingan Tehknis (Bimtek) di Gedung Revolusi Mental di Subang, Jawa Barat (Jabar) , beberapa waktu lalu, sepertinya menyisakan persoalan, lantaran acara tersebut diduga bernuansa Korupsi.
Pasalnya, tak sedikit pihak yang menuding, ada ketidakberesan pada pelaksanaan Bimtek Kades yang menghabiskan dana rakyat miliran rupiah tersebut. Salah satunya, tercium dari dugaan pengkodisian kades yang musti menggunakan salah satu jasa perjalanan tour dan travel yang ada di Merangin, untuk pelaksanaan Bimtek tersebut.
Menurut Ketua F-BPM Merangin, Masroni, kuat dugaan memang ada ketidak beresan pada pelaksanaan Bimtek sejumlah kades Merangin. “Yang mengatur uang Desa tersebut kan kades dan perangkat pemerintahnya, termasuk aktivitas Bimtek tersebut.
Tapi ini, yang terjadi kan tidak demikian, seakan ada yang mengatur dari pihak pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, untuk membeli tiket perjalanan Bimtek tersebut ke salah satu jasa tour dan travel yang ada di Merangin.
Bukankah ini, sebuah kejanggalan yang menimbulkan tanda tanya. Padahal sudah jelas dengan Permendagri 114 tahun 2015 pasal 39 – 42, hingga persoalan prinsip kemandirian yang diusung UU No 06 tahun 2014 tentang desa,” jelas Masroni.
Sederhana saja lanjut Masroni, jika indikasi ketidakberesan tersebut tercium sudah, ada baiknya aparat hukum dapat cepat menelisik persoalan .
”Panggil saja beberapa pihak terkait dalam Bimtek tersebut, saya yakin persoalan ini akan menjadi terang. Siapa sebenarnya aktor dibalik pengkondisian pembelian tiket jasa dan tour yang terindikasi satu pintu tersebut. Jika hal itu merugikan negara, kami minta persoalan ini diusut tuntas secara hukum, ” Harap Masroni .
Dilain kesempatan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ((BPMPD), Merangin Marzuki Yahya menyangkal keras, jika adanya pengkondisian pembelian tiket pesawat pada Bimtek Kades tersebut.” Tidak ada pengkodisian soal itu, Itu kan diserahkan terhadap forum kades untuk memusyawarakan tempat pengunaan jasa tour dan travel. Jadi kita tidak tahu mana yang mereka ambil untuk jasa tour dan travelnya ,” sangkalnya.
Menariknya, Harmaini ketua forum Kades Merangin saat dibincangi justru memberikan peryataan berbeda dari apa yang disampaikan Marzuki Yahya. Dalam kesempatan yang berbeda Harmaini menyangkal keras jika ada pengkodisian dari pihaknya, atau kesepakatan bersama dengan para kades terkait menentukan jasa tour dan travel yang akan ditunjuk untuk perjalanan bimtek para kades .” Tidak ada itu, itu tergerak dari perbincangan para kades saja. Jika pun itu faktanya para kades membeli tiket dihanya salah satu jasa perjalanan, bisa jadi itu hanya kebetulan saja, ” timpalnya.
Sementara itu, hasil penelusuran Aksi Post, dari beberapa kades yang sempat dibincangi mengatakan, jika Bimtek Kades yang menelan dana miliran rupiah tersebut, hampir semua kades yang mengikuti Bimtek tersebut, menggunakan jasa perjalanan tour yang sama. nzr