MERANGIN – Sah – sah saja, jika Kepala BPMPD Merangin Marzuki Yahya menyangkal keras tudingan adanya pengkondisian pembelian tiket pesawat disalah satu jasa tour dan travel yang ada di Merangin, lewat Kepergian ratusan Kades lewat program Bimbingan Tehknis (Bimtek) di Gedung Revolusi Mental Subang, Bandung, beberapa waktu lalu.
Namun hal yang sedikit kurang rasional, jika dibalik banyaknya jasa tour dan travel yang ada di Merangin hingga jasa tour dan travel dengan sistem on line yang cukup merebak saat ini, seakan menutup mata para kades, hingga membuat semua Kades Merangin dengan total 205 Kades, kompak untuk membeli tiket disalah satu jasa tour dan travel dengan logo yang sama.
Bahkan dari sejumlah kades yang sempat dibincangi, tak satu kades pun yang mengaku memililiki MoU dengan pihak jasa tour dan travel tempat mereka membeli. Lewat penelusuran diatas, tak terlalu berlebihan jika memang ada indikasi kuat pengarahan yang mungkin dilakukan pejabat terkait, hingga akhirnya para kades seakan kompak membeli tiket disatu titik tersebut.
“Ceritanya memang demikian, enggak salah lagi. Kami memang diarahkan untuk membeli tiket disalah satu titik jasa tour dan travel yang ada di Merangin. Siapa orangnya kurang etis, jika saya bicarakan itu. Ditelisik saja, nanti juga kalian media tahu sendiri lah siapa dibalik aktor pembelian tiket pesawat disatu titik tersebut,” Jelas salah seoarang kades di Merangin berinisial SY, yang wanti – wanti namanya dirahasikan, saat bertutur kemarin.
Apalagi pihaknya lanjut SY, sama sekali tidak ada MoU dengan pihak jasa tour dan travel tersebut, sesuai dengan ketentuan desa mandiri .” Semustinya kita yang MoU dengan pihak jasa tour dan travel tersebut, ini kan tidak. Kami juga nanti akan kebingungan bagaimana membuat SPJ kami dalam Bimtek tersebut. Mungkin aka ada arahan susulan, guna meloloskan hal ini, dari pemeriksaan pihak – pihak terkait, agar persoalan ini lepas dari jeratan hukum, ” jelasnya.
Ada baiknya, pihak – pihak terkait baik itu aparat hukum maupun LSM yang ada di Merangin dapat menelisik jauh persoalan tersebut .
“ Karena kami tak ingin terjerat hukum, lewat persoalan ini. Mereka yang dapat duit besar, lewat fee yang mungkin didapat, namun kami yang dibui, enggak lucu itu,” jelasnya. (nzr).