TEBO, AP – Pemerintah Kabupaten Tebo menggelar turnamen motor cross pada Minggu (6/9) lalu. Wakil Ketua DPRD Tebo Syamsurizal mengatakan bahwa pihaknya sudah pernah mengingatkan Pemerintah Kabupaten Tebo agar menunda turnamen motor cross untuk mencegah munculnya klaster COVID-19 baru di wilayah Tebo.
Kata Syamsurizal yang kerap disapa Iday, DPRD meminta agar kegiatan itu dilakukan setelah Tebo masuk ke zona hijau COVID-19. Bahkan kata dia, Bupati Tebo Sukandar mengatakan kalau dia tidak akan mengizinkan kegiatan itu untuk menghindari klaster baru. Namun kemudian malah bupati sendiri yang membuka kegiatan tersebut.
“Silakan masyarakat yang menilai,” kata Iday.
Meski demikian, kata dia, DPRD tetap berharap agar event ini tidak menimbulkan kasus COVID-19 baru di Tebo.
Event Balap Motor Tetap Digelar “Kita tunggu saja 14 hari ke depan semoga saja tidak ada peningkatan COVID-19 dari zona kuning kembali zona orange,” kata Iday menambahkan.
Sebelumnya, Bupati Tebo Sukandar mengatakan event motor cross di masa pandemi COVID-19 di zona kuning yang gelar di Rimbo Mulyo Kecamatan Rimbo Bujang menghasilkan uang ratusan juta rupiah.
Sukandar mengaku telah mewanti-wanti panitia agar menjalankan protokol kesehatan karena ini event nasional. Dia bilan kalau kegiatan ini adalah cara memberi ruang untuk perputaran ekonomi. “Kalau semua aktivitas di Pemkab Tebo semuanya distop sedangkan kondisi perekonomian kita butuh perhatian siapa yang bakal bertanggungjawab,” kata Sukandar.
Kata Sukandar, semua yang berkaitan dengan pesta maupun organ tunggal juga distop, walaupun Tebo dalam zona kuning hal ini semata-mata untuk pertimbangan ekonomi Tebo. Selagi protokol kesehatan dipenuhi kata dia akan menjadi bahan pertimbangan tim COVID-19 Kabupaten Tebo memberikan izin atau tidak terhadap kegiatan tersebut.
Sukandar mengklaim, aktivitas Event Nasional motor cross tersebut mendapat omzet sampai ratusan juta. “Ada atau tidak dampaknya terhadap penyebaran covid, jangan sampai menutup, menghentikan atau meniadakan kegiatan sementara ekonomi kita membutuhkan perhatian,” kata dia.
Sukandar bahkan mengatakan kalau Pemkab sama sekali tidak mengeluarkan anggaran untuk kegiatan ini. “Apabila dana Bansos kita gulirkan untuk pemulihan perekonomian, harus berapa banyak yang harus kami keluarkan.” (Ardi)