TANJAB TIMUR, AP – Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjungjabung Timur mencatat adanya 100 kasus Tuberkulosis (TBC) di wilayah tersebut pada semester awal 2020.
Kabid P2P Jumati Dinas Kesehatan Tanjab Timur mengatakan, 100 kasus TBC tersebut tersebar di beberapa kecamatan. Data ini dia peroleh berdasarkan laporan pihak Puskesmas dan hasil screening. “Dari data yang ada, sekitar 100 kasus TBC yang ditemukan di Tanjabtim dari bulan Januari hingga Juni 2020,” ujarnya, Kamis (17/9).
Jumati juga menjelaskan, rata-rata kasus TBC terjadi di semua Kecamatan, seperti di Kecamatan Muara Sabak Timur, Kuala Jambi, Dendang, Mendahara, Muara Sabak Barat, Rantau Rasau, Nipah Panjang, Berbak, Geragai, Mendahara Ulu dan Kecamatan Sadu.
“Untuk Desa yang sampai saat ini belum ada laporannya yaitu Desa Air Hitam Laut, Sungai Tering dan Desa Simbur Naik. Penyebabnya, apakah memang laporannya yang belum masuk ke kita atau memang tidak ada kasus, itu yang belum tahu pasti,” jelasnya.
Menurutnya, penambahan kasus TBC di tahun 2020 ini masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu pada triwulan yang sama. Tercatat hingga Desember 2019 ada sebanyak 222 kasus. “Meski begitu, angka sembuh di tahun 2019 terbilang tinggi, yakni di angka 80 persen,” ungkapnya.
Jumati menerangkan, bahwa untuk gejala TBC hampir sama dengan gejala virus Corona, karena sama-sama menimbulkan gejala sesak nafas, batuk dan demam tinggi. “Jika ciri-ciri batuk tersebut terus berlanjut hingga Dua minggu berturut, kita menyarankan masyarakat untuk wajib periksa ke Puskesmas terdekat. Bagi masyarakat yang ingin berobat khusus program TBC, tidak dipungut biaya,” pungkasnya. (Hifni)