TANJAB TIMUR, AP – Siswa tiga desa di Kecamatan Sadu, Tanjungjabung Timur (Tanjab Timur) tidak bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring lantaran ketiadaan jaringan internet di daerah mereka.
Camat Kecamatan Sadu, Frans Afrianto mengatakan, tiga desa itu adalah Desa Sungai Cemara, Desa Labuhan Pering dan Desa Sungai Benuh. Tiga desa itu tidak dijangkau jaringan internet.
Kata Frans, jaringan listrik tahun ini sudah dibangun. Dan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengatasi permasalahan jaringan internet di tiga desa tersebut.
“Jaringan Wifi desa sebenarnya sudah ada, akan tetapi kapasitasnya masih kecil dan hanya bisa meliputi kantor desa, dengan penggunaan kuota yang sedikit. Jadi belum bisa untuk disebarluaskan ke daerah-daerah sekitar kantor desa,” jelasnya, Minggu (20/9).
Frans juga menerangkan, karena tidak adanya jaringan internet yang bisa digunakan siswa sekolah, sementara ini metode pembelajaran dari sekolah masih menggunakan manual. Dengan cara, memberikan tugas tertulis kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dengan batas waktu yang ditentukan. “Karena belajar tatap muka sekarang masih belum boleh, untuk sementara guru yang ada di tiga desa itu memberikan tugas dengan cara manual saja,” terangnya.
Ditambahkannya, Kepala Sekolah SMAN 6 Tanjab Timur yang berlokasi di Sadu sudah mendatangi kantor kecamatan untuk melapor karena ingin melaksanakan sistem belajar dengan cara tatap muka guna menghadapi UN. “Nantinya proses belajar di SMAN 6 ini akan dibagi beberapa ruangan dengan mengedepankan protokol kesehatan, dan itu hanya untuk siswa kelas 12 saja,” tutupnya. (Hifni)