JAMBI, AP – Calon gubernur Jambi, Al Haris menghadiri acara pernikahan Dwi Yofianda Aira dan Tria Prima Putra.
Resepsi pernikahan ini digelar di rumah H Ibrahim Rahmat selaku Ketua Ikatan Keluarga Merangin yang bertempat di Jalan Diponegoro RT 13 Kelurahan Pematang Kandis, Kabupaten Merangin.
Menariknya lagi, di sana Al Haris turut menuturkan seloko adat saat dirinya menyampaikan nasihat pernikahan untuk ananda Dwi dan Putra.
“Kecik sematung di balukang, lah baulah tua lah namonyo. Batang pulai batingkat naik, nyeten ruih dalam buku. Manusia batingkat turun, jangan laku dengan perangai,” kata Al Haris, Senin (29/9/2020).
Dirinya juga berpesan untuk ananda berdua perangai bujang tinggalah di bujang, perangai gadis tinggallah di gadis.
“Jangan leko di ujung tanjung, lihat air sedang mengalir. Jangan lengah di kebun bungo, melihat bungo sedang berkembang. Jangan dekat dengan agih, lupo di kain tidak bersering, lupo di dapur tidak berasap,” ucap Al Hasir dihadapan tamu undangan.
Al Haris menyebutkan, untuk mempelai laki-laki. Terhitung saat akad nikah mu, maka kini engkau sudah resmi menjadi seorang suami dan kepala rumah tangga. Tentu engkau telah diikat dengan suatu tugas dan tanggung jawab sebagaimana seorang kepala rumah tangga.
“Sebaliknya Dwi Yofianda dengan nikahmu, maka engkau sudah menjadi seorang isteri dari suamimu. Maka dari itu, ananda berdua sudah diberikan tugas dan tanggung jawab masing-masing,” kata Al Haris.
“Status itu sudah melekat pada diri anda masing-masing, kepala rumah tangga juga adalah sebagai pemimpin di masyarakat, maka sebagai pemimpin tentu akan diminta pertanggung jawabannya kelak,” tambahnya.
Selain itu, Al Haris mengatakan, ketika pernikahan ada Syirod Taktik janji yang ananda ucapkan. Maka janji itu akan dimintai pertanggung jawabannya kelak.
“Ananda harus hati-hati dengan janji itu. Pernikahan itu adalah melaksanakan dari kewajiban agama. Ketika pertemuan rezeki, jodoh, maut diberikan Allah kepadamu, engkau dipertemukan di pernikahan. Asam di gunung, garam di laut, bertemu dalam sebuah pernikahan. Maka hati-hati, karena sangat singkat pertemuan, jodoh dengan maut. Harus bisa menjaga ini dengan baik dan benar,” sebutnya.
Al Haris meminta kepada mempelai untuk saling menyanyangi, saling mengasihi. Kata dia, keduanya jangan mudah terpisahkan oleh hal macam-macam serta isu-isu segala macamnya.
Tak hanya itu, Al Haris menagatakan dirinya banyak menemukan dahulunya saling sayang. Namun, ketika hanya ada hal kecil, malah bisa membuat berpisah. Hal ini karena Allah sedang menggoyang Iman, iman tidak kuat maka timbullah peeceraian.
“Seperti apapun rumah tanggamu, jangan pernah mengucapkan kata perceraian. Cari solusi baik-baik, kalau galau, ambil air wudhu, bawa sholat, bawa ngaji. Tak usah dahulu mengadu di media sosial, tahu orang sekampung masalah rumah tangga kita. Padahal rumah tangga itu tidak boleh diberitahukan, karena dilarang membuka aib keluarga,” tutup Al Haris. (*)