JAMBI, AP – Angkutan kargo atau logistik pada rute angkasa enerbangan komersil Jambi-Jakarta pada Oktober 2020 terus membaik.
“Angkutan logistik keluar dan masuk sudah bagus,” kata Sales Manager Area Jambi PT Garuda Indonesia (Persero) Firman Nazar, Senin (19/10).
Ia menyebutkan angkutan logistik Garuda terus meningkat. Dan kondisi itu juga dialami oleh maskapai penerbangan lainnya di rute Jambi-Jakarta PP.
“Angkutan logistik yang keluar bisa lima hingga enam ton per hari, untuk semua maskapai. Sudah mulai bagus,” kata Firman.
Tidak disebutkan jenis kargo tersebut, namun salah satunya adalah melayani jasa kiriman logistik yang selama ini sudah biasa memanfaatkan jalur udara.
Klaim peningkatan angkutan kargo dari perwakilan Garuda itu senada dengan data angkutan kargo di Angkasa Pura II Bandara Sulthan Thaha.
Eksekutif General Manajer Bandara Sultan Thaha Indra Gunawan menyebutkan berdasarkan data jumlah angkutan kargo dari Bulan Juni hingga Oktober terus naik.
Volume angkutan kargo di Bandara Jambi sempat menembus titik terendah pada Bulan Mei yakni hanya 55,7 ton. Turun drastis dari April 361,6 ton.
Seiring dibukanya kembali penerbangan komersil pada Juni, maka volume kargo meningkat menjadi 217,2 ton pada Juni, kemudian 319 ton pada Juli. Peningkatan terus terjadi pada Agustus dan September yakni menembus 442,4 ton dan 474,5 ton.
Berdasarkan data itu, kata Indra Gunawan masih jauh dari angka pada tahun 2018 dan 2019 yang menembus 700-800an ton per bulan. “Logistik sudah bagus,” kata Firman Nazar optimistis.
Sementara itu terkait tingkat keterisian kursi penumpang, Firman menyebutkan Oktober masih belum ada tanda-tanda peningkatan. “Untuk penumpang masih baik Agustus dan September. Itu kondisi sebelum ada PSBB ke-2 di Jakarta,” katanya.
Ia mengakui, dengan adanya peningkatan jumlah paparan COVID-19 di hampir di semua daerah, maka masyarakat masih banyak yang menunggu. Ia menyebutkan, dampak kehadiran vaksin untuk menangkal agar terhindar dari paparan COVID-19 itu akan signifikan terhadap pergerakan orang atau aktifitas perjalanan masyarakat. Termasuk untuk penumpang pesawat udara.
“Orang masih ‘wait and see’, sambil menunggu adanya vaksin untuk mencegah COVID-19,” katanya.
ADA PENINGKATAN PENUMPANG
Usai pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam upaya penanganan COVID-19 di DKI Jakarta pada Oktober 2020 diharapkan oleh operator penerbangan di Jambi dapat meningkatkan kembali jumlah dan pergerakan penumpang di Bandara Sulthan Thaha.
“Kami berharap Oktober 2020 ini ada peningkatan jumlah penumpang,” kata Indra Gunawan.
Harapan tersebut, kata dia cukup besar karena selesainya PSBB di DKI Jakarta yang telah berlangsung hampir sebulan. Pembatasan gerak sosial di DKI tersebut cukup berpengaruh kepada lalu lintas penumpang pesawat, dimana Bandara Jambi saat ini hanya melayani rute Jambi-Bandara Soekarno Hatta.
Selain itu optimistis peningkatan penumpang pesawat itu juga dengan adanya libur panjang di akhir bulan ini.
“Adanya long weekend, semoga ada peningkatan trafik penumpang,” katanya.
Ia mengakui, pergerakan penumpang di Bandara Sulthan Thaha Jambi pada Bulan September 2020 mengalami penurunan 24 persen bila dibanding bulan sebelumnya, atau pergerakan penumpang pada Agustus 2020.
Peningkatan penumpang pada Agustus 2020, tidak lepas dari adanya relaksasi pergerakan sosial khususnya dalam menempuh perjalanan antar daerah. Terkait tingkat keterisian tempat duduk pesawat atau okupansi penumpang, kata Indra pada Oktober ini masih bergulir.
Namun bila melihat pergerakan penumpang setiap harinya belum ada pergerakan ke arah peningkatan jumlah penumpang.
“Kalo kita lihat pergerakan setiap harinya masih belum terlihat adanya peningkatan. Mudah-mudahan di akhir Oktober ini ada perubahan pergerakan yang positif,” katanya.
Berdasarkan data penerbangan di Bandara Sulthan Thaha Jambi dalam tiga tahun terakhir, biasanya Agustus dan September memiliki volume pergerakan penumpang tertinggi setiap tahunnya.
Tak hanya penumpang, progres cargo juga mengalami penurunan sekitar hampir separuhnya dibandingkan dengan tahun 2019. Demikian halnya jadwal penerbangan juga terpangkas signifikan dari 28 jadwal penerbangan per hari sebelum COVID-19, saat ini hanya tujuh jadwal penerbangan saja dengan rute Jakarta-Jambi (PP) yang diterbangi maskapai Garuda, Batik, Citilink dan Lion Air. (Red)