JAMBI, AP – Ada tiga pasangan calon yang akan dipilih warga di Pemilihan Guberrnur Jambi pada 9 Desember mendatang. Paslon nomor urut satu Cek Endra-Ratu Munawaroh, paslon nomor urut dua petahana Fachrori Umar-Syafril Nursal dan dan paslon nomor urut tiga Al Haris-Abdullah Sani.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi menetapkan 2.415.862 nama masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilihan Kepala Daerah 2020 di provinsi tersebut.
“Melalui rapat pleno terbuka rekapitulasi daftar pemilih tetap Provinsi Jambi yang kita selenggarakan tadi malam, telah ditetapkan DPT sebanyak 2.415.862 pemilih,” kata Ketua KPU Provinsi Jambi M Subhan, Senin (19/10).
Berdasarkan DPT tersebut, sebanyak 1.218.688 pemilih laki-laki dan 1.197.174 pemilih perempuan. DPT tersebut tersebar di 11 kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, dengan rincian 193.184 pemilih di Kabupaten Kerinci, 249.721 pemilih di Kabupaten Merangin, 199.268 pemilih di Kabupaten Sarolangun dan 194.929 pemilih di Kabupaten Batanghari.
Selanjutnya, 278.425 pemilih di Kabupaten Muaro Jambi, 211.623 pemilih di Kabupaten Tanjab Barat, 163.170 pemilih di Kabupaten Tanjab Timur dan 236.093 pemilih di Kabupaten Bungo. Kemudian 231.079 pemilih di Kabupaten Tebo, 390.273 pemilih di Kota Jambi dan 68.097 pemilih di Kota Sungai Penuh.
Jumlah pemilih dalam DPT yang ditetapkan tersebut berkurang 1.848 orang jika di bandingkan dengan daftar pemilih sementara (DPS) yang ditetapkan KPU pada beberapa waktu lalu yang sebanyak 2.417.710 jiwa.
Perubahan data tersebut hasil dari evaluasi terhadap DPS yang dilaksanakan oleh Bawaslu Provinsi Jambi. “DPS yang kita tetapkan sebelumnya 2.417.710, karena adanya data ganda dan setelah di verifikasi maka DPT berubah menjadi 2.415.862 pemilih, sehingga yang di coret karena data ganda sebanyak 1.848,” kata M Subhan.
Sementara itu, melalui rapat pleno terbuka tersebut juga di tetapkan jumlah tempat pemungutan suara (TPS). Terjadi penambahan empat TPS, semula berjumlah 8.232 TPS menjadi 8.236 TPS. TPS tersebut tersebar di 1.561 desa dan kelurahan yang ada di 141 Kecamatan.
Selanjutnya DPT tersebut akan di umumkan kepada masyarakat. Pengumuman tersebut akan di pasang di desa dan kelurahan dan titik titik strategis di masing-masing desa dan kelurahan.
Kepada masyarakat diharapkan dapat melakukan pengecekan terhadap DPT tersebut. Jika belum terdaftar dalam DPT, masyarakat tetap dapat memberikan hak suaranya ke TPS dengan syarat membawa KTP elektronik dan melakukan pemilihan di TPS sesuai dengan alamat yang tertera pada KTP. Mereka masuk dalam daftar pemilih khusus (DPK).
Pada pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 yang akan dilaksanakan pada 9 Desember mendatang, terdapat 6 pemilihan kepala daerah di Provinsi Jambi. Yakni Pikada Provinsi Jambi, Pilkada Kota Sungai Penuh dan Pilkada Kabupaten Batanghari, Pilkada Kabupaten Bungo, Pilkada Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Pilkada Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Aksi Tangani Covid Kunci Menang Pilkada
STAF Khusus Menteri Dalam Negeri bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga menyebutkan gagasan dan aksi nyata tangani Covid-19 sebagai tema kampanye bisa memuluskan peserta pemilihan kepala daerah serentak 2020 untuk memenangi kontestasi.
Menurut Kastorius Sinaga pemilu di Selandia Baru menjadi contoh bahwa aksi nyata penanganan Covid-19 telah membuat Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berhasil memenangi pemilu.
Kastorius Sinaga menjelaskan rangkaian tahapan pemilu Selandia Baru yang telah berlangsung menunjukkan bahwa pasangan calon yang memiliki program konkret melawan Covid-19 dan menangani dampak sosial ekonominya, memiliki peluang lebih besar untuk memenangi pemungutan suara.
“Itu isu yang riil dihadapi masyarakat sekarang dan akan terus berlanjut beberapa tahun ke depan, isu dampak sosial ekonomi Covid-19 amat luas. Tema penanganan Covid-19 berikut dampak ekonominya harus menjadi fokus, bukan debat mengawang-awang atau sekadar normatif tentang hal yang belum riil seperti peningkatan kesejahteraan rakyat,” kata Kastorius.
PM Selandia Baru Jacinda Ardern memenangi pemilu di negara Kiwi itu setelah menunjukkan keunggulannya meraih perolehan suara sebesar 49,1 persen dibanding pesaing utamanya, Partai Nasional, yang hanya memperoleh suara 26,8 persen.
Hal itu akan membuka peluang partai Ardern menguasai mayoritas kursi di parlemen (64 dari 120 kursi), sehingga dapat memerintah sendiri tanpa berkoalisi. Kastorius mengatakan, sejak awal Kemendagri mendorong para paslon untuk memiliki konsep riil penanganan pandemi dan dampak sosial ekonominya di daerah masing-masing.
Dengan demikian, para paslon akan beradu gagasan, aksi nyata yang bisa diukur oleh pemilih tentang penanganan Covid-19 sehingga hal itu menjadi warna dominan kampanye pilkada. Ia menambahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah berulang kali menggelorakan pilkada sebagai sarana bagi gerakan bersama melawan Covid-19.
Upaya itu telah menunjukkan hasil, terlihat dari grafik penurunan pelanggaran terhadap protokol kesehatan dalam rangkaian pilkada. Area pilkada semakin kondusif sebagai ajang melawan Covid-19.
Dorongan Mendagri membuat para paslon aktif membagi alat pelindung diri seperti masker dan hand sanitizer sebagai alat peraga kampanye. Rangkaian pilkada menurut dia diharapkan akan mendorong semua pemangku kepentingan, termasuk paslon, belajar dan berpikir serta berbuat untuk penanganan Covid-19.
“Kalau ini terjadi maka masyarakat akan mengapresiasi pilkada, para pemilih juga menjadi tidak khawatir, dengan keyakinan bahwa pilkada justru dapat menekan penularan Covid-19,” kata dia.
Lima Nama ‘Tuhan’ Masuk Dalam DPT
LIMA nama “Tuhan” tercatat dan masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Jember 2020 yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
“Lima nama Tuhan itu tersebar di lima kecamatan, yakni satu orang berada di Kecamatan Arjasa, satu orang di Kecamatan Balung, satu orang di Kecamatan Patrang, satu orang di Kecamatan Kencong, dan satu orang di Kecamatan Sumberbaru,” kata Komisioner KPU Jember Ahmad Hanafi di Kantor KPU setempat, Senin (19/10).
Menurut dia, nama “Tuhan” tersebut sudah masuk dalam DPT pemilu sebelumnya, yakni pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, sehingga nama tersebut benar-benar ada dan bukan hasil rekayasa karena berdasarkan dokumen Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4). “Kelima pemilih bernama ‘Tuhan’ itu berjenis kelamin laki-laki dan mereka juga masuk sebagai pemilih di masing-masing TPS yang berada di sekitar rumahnya,” tuturnya.
Dibandingkan pada Pemilu 2019, pemilik nama “Tuhan” pada Pilkada Jember 2020 berkurang satu orang karena pada Pemilu 2019 tercatat sebanyak enam orang bernama “Tuhan” masuk dalam DPT Pemilu 2019.
Berdasarkan data KPU Jember, warga bernama Tuhan di Kecamatan Balung tercatat sebagai pemilih di TPS 015 Desa Tutul, kemudian pemilik nama Tuhan di Kecamatan Kencong tercatat pemilih di TPS 048 Desa Kencong. Tuhan yang berada di Kecamatan Arjasa masuk dalam pemilih di TPS 008 Desa Kemuninglor, sedangkan warga bernama Tuhan di Kecamatan Patrang terdaftar sebagai pemilih di TPS 007 Kelurahan Slawu, dan Tuhan di Kecamatan Sumberbaru akan menyalurkan hak pilihnya di TPS 013 Desa Pringgowirawan.
Jumlah DPT Pilkada Jember sebanyak 1.825.386 pemilih dengan rincian sebanyak 902.327 pemilih laki-laki dan 923.059 pemilih perempuan yang tersebar di 248 desa/kelurahan dengan jumlah 4.752 TPS. Pilkada Jember diikuti oleh tiga pasangan calon yakni Faida – Dwi Arya Nugraha Oktavianto (nomor urut 1), Hendy Siswanto – M. Balya Firjaun Barlaman (nomor urut 2) dan Abdus Salam – Ifan Ariadna Wijaya (nomor urut 3). (Red)