SUNGAI PENUH, AP – Bukan hanya virus corona yang kini mengancam, wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Sungai Penuh juga patut menjadi perhatian. Pasalnya, terhitung sejak Januari – awal Oktober 2020 ini saja, peningkatan kasus DBD cukup signifikan dibandingkan tahun lalu.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sungai Penuh, Hatmizar mengatakan pada tahun 2019 kasus DBD hanya sekitar 30 lebih kasus, namun saat ini dari bulan Januari hingga awal Oktober saja sudah mencapai 62 kasus.
“Peningkatan terjadi sejak bulan Januari hingga Juni, namun sejak akhir bulan Juni sudah mulai mengalami penurunan kasus,” ungkap Hatmizar, Selasa (20/10).
Hatmizar bilang peningkatan yang signifikan terjadi di tiga Puskesmas yakni Puskesmas Sungai Bungkal 17 kasus, Puskesmas Tanah Kampung 14 kasus dan Puskesmas Hamparan Rawang sebanyak 12 kasus.
“Penyebab terjadinya peningkatan kasus DBD ini karena faktor cuaca tahun ini Kota Sungai Penuh yang tidak menentu, dan lebih dominan terjadi musim hujan, disamping itu juga karena kebersihan lingkungan yang kurang terjaga,” kata Hatmizar.
Untuk menekan angka kasus DBD, Hatmizar menyebutkan selain rutin memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih, terutama menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu pihaknya melalui Puskesmas secara berkala juga rutin melakukan fogging (pengasapan) disekitar lingkungan yang terkena kasus DBD tersebut.
“Kita minta masyarakat selalu menjalankan 3M plus, apabila terdapat anggota keluarga yang merasakan gejala-gejala DBD untuk dapat segera memeriksakan dan diharapkan masyarakat juga secepatnya melaporkan agar bisa diambil tindakan dengan cepat,” katanya. (Hendra/Gandi)