BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Sumatera Barat, mencatat telah terjadi 17 kali kejadian gempa bumi di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dalam sepekan terakhir, terhitung sejak 16 hingga 22 Oktober 2020.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri mengatakan berdasarkan pantauan BMKG Padang Panjang, terdapat 17 kali kejadian gempa bumi di wilayah Sumbar sejak sepekan terakhir.
Ia menyebutkan dari 17 kali kejadian gempa bumi yang tercatat oleh BMKG stasiun geofisika Padang Panjang tersebut terdapat enam kali gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat, berpusat di Kepulauan Mentawai.
Gempa terjadi pada Ahad (18/10) dengan kekuatan 5.1 magnitudo, Senin (19/10) dengan dua kali getaran yakni pada 07.31 WIB berkekuatan 5.8 magnitudo dan 07.47 WIB berkekuatan 5.7 magnitudo yang ikut dirasakan di daerah Padang, Painan, Mentawai, Mukomuko, Kota Bengkulu, Kepahiang, dan Bengkulu Utara.
“Selanjutnya, gempa tersebut kembali terjadi pada Selasa (20/10) dengan kekuatan 4.5 magnitudo yang dirasakan di daerah Pulau Siberut,” kata dia, belum lama ini.
Kembali terjadi pada Rabu (21/10) pukul 14.35 WIB dengan kekuatan 5.2 magnitudo yang dirasakan di daerah Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan. Kemudian pada pukul 19.17 WIB dengan kekuatan 4.8 magnitudo yang dirasakan di Pulau Pagai Selatan.
“Dari kejadian gempa tersebut tidak berdampak terhadap kerusakan bangunan yang ditimbulkan akibat gempa dan tidak berpotensi tsunami,” kata dia.
Lebih lanjut ia menyebutkan selain di Sumbar, juga terdapat 10 kali kejadian gempa bumi di daerah sekitarnya yakni sembilan kali di Bengkulu dan satu kali di wilayah Jambi. Sehingga total kejadian gempa bumi selama sepekan terakhir yakni sebanyak 27 kali.
“Dari 27 kejadian gempa bumi yang tercatat di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya, merupakan gempa bumi dengan magnitudo M>5 sebanyak 7 kejadian, 3 < M > 5 SR sebanyak 15 kejadian, > 3 SR sebanyak 4 kejadian,” kata dia.
Kejadian gempa bumi yang tercatat tersebut merupakan gempa bumi dangkal. Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya mengenai informasi tentang kejadian gempa.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id).), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” kata dia. (Red)